BANDUNG, KOMPAS.com - Stok gula pasir di Kota Bandung, Jawa Barat, mulai menipis.
Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, stok gula pasir yang dimiliki lima distributor di Kota Bandung dipastikan tidak mampu mencukupi kebutuhan gula pasir di Kota Bandung.
Adapun, kebutuhan per bulan di Bandung mencapai 7.200 ton.
"Kemarin kita data lima distributor gula. Satu distributor masih punya 10 ton, satu lagi 10 ton yang tiga (distributor) sudah kosong," kata Elly saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/3/2020).
Baca juga: Stok Gula Pasir di Jakarta Tinggal 50 Ton, Hanya Cukup untuk 2 Pekan
Minimnya stok gula pasir untuk Maret 2020 ini tidak hanya mengancam kebutuhan rumah tangga.
Sebab, kebutuhan 7.200 ton gula pasir per bulan di Kota Bandung juga meliputi konsumsi industri kuliner roti dan kue di Kota Bandung.
"Harusnya enggak usah sampai kosong begini," kata Elly.
Baca juga: Tiga Orang di Bandung Diduga Menggadai Ratusan Kendaraan Jaminan Fidusia
Saking minimnya stok gula pasir, Disdagin Kota Bandung mengaku kesulitan untuk menggelar operasi pasar.
Operasi pasar diperlukan agar harga gula pasir yang saat ini tembus Rp 17.000 per kilogram bisa turun kembali menjadi Rp 12.500 per kilogram.
"Kita sudah koordinasi dengan Disperindag Jawa Barat dan Bulog sebagai stabilisator gula putih, kalau ada stok lebih kita minta diprioritaskan untuk Kota Bandung," ujar Elly.