Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2020, 14:10 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Komnas Perlindungan Anak mendesak MSA, putra pimpinan pesantren di Jombang yang menjadi tersangka kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur, untuk menghadiri pemeriksaan di Polda Jawa Timur (Jatim).

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menjamin polisi akan profesional dalam menangani kasus ini.

"Sebaiknya MSA datang ke Polda Jatim, jika tidak akan sangat merugikan lembaga pendidikan tempat MSA berada," kata Arist di Polda Jatim, Kamis, (20/2/2020).

Baca juga: Polisi Sempat Tangkap Putra Kiai Pelaku Pencabulan, tapi Dihalangi Massa

Arist bakal mengunjungi pesantren yang dipimpin orangtua MSA dalam waktu dekat. 

Ia berharap bisa memberikan pemahaman tentang proses hukum yang akan ditempuh kepada MSA dan orang terdekatnya.

"Saya berupaya memberikan pemahaman tentang proses hukum," kata Arist.

MSA sudah dua kali mangkir dari panggilan penyidik Polda Jatim. Akhir pekan lalu, tim penyidik hampir menangkap MSA di sekitar pesantren, tapi upaya itu dihalang-halangi massa yang melindunginya.

Pihak keluarga sempat menyebut MSA menolak datang ke Polda Jatim karena merawat ayahnya yang sakit. Pihak keluarga sempat meminta pemeriksaan dilakukan di rumah tersangka.

Tapi, permintaan itu ditolak polisi.

Baca juga: Siswi SD Korban Penculikan dan Pencabulan di Cianjur Melahirkan

Kasus dugaan pencabulan itu berawal dari laporan korban yang diterima polisi pada 29 Oktober 2019.

Polisi mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi terkait dugaan pencabulan itu. Setelah memiliki bukti yang cukup, polisi menetapkan MSA sebagai tersangka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com