Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2020, 13:15 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Belum hilang dari ingatan, puncak bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kabut asap di wilayah Provinsi Riau pada September 2019 lalu.

Kini, awal tahun 2020, karhutla kembali muncul. Kebakaran terjadi di Kabupaten Siak.

"Iya, sekarang tim gabungan dari Manggala Agni, TNI, Polri, BPBD, MPA (Masyarakat Peduli Api) dan dibantu perusahaan melakukan pemadaman hari kedua," kata Kepala Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Siak Ihsan Abdillah, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (2/1/2020). 

Baca juga: Sepanjang 2019, Ada 74 Kasus Karhutla di Riau, 81 Pelaku Ditangkap

Dia mengatakan, kebakaran lahan diketahui pada, Rabu (1/1/2020), berlokasi di Kecamatan Dayun, Siak. 

Diperkirakan luas lahan gambut yang terbakar lebih kurang satu hektar. 

Kebakaran itu mengeluarkan asap cukup pekat di lokasi, yang menghambat petugas melakukan  proses pemadaman.

Saat ini, kata Ihsan, petugas melakukan penyekatan agar api tidak makin meluas, dan upaya pendingin. 

"Api sudah mulai padam. Tim hari ini tinggal mematikan sisa-sisa asap yang ada pada gambut dan tunggul kayu," ujar Ihsan.

Dia menambahkan, tim Manggala Agni juga melakukan patroli di beberapa lokasi untuk memantau titik api.  

"Karena luasnya wilayah ada juga (titik api) tak terpantau. Tetapi dengan adanya MPA di lapangan sehingga kejadian kebakaran bisa cepat diketahui dan cepat kita lakukan pemadaman dini sehingga tidak meluas. Di lokasi juga sampai saat ini tidak terpantau titik hotspot," ujar Ihsan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru mendeteksi dua titik panas atau hotspot di Riau, Kamis pagi. 

Baca juga: BMKG Prediksi Intensitas Karhutla Menurun pada 2020

Dua titik panas tersebut terpantau di wilayah Kabupaten Bengkalis.

Satu titik di antaranya dengan level confidence di atas 70 persen atau diyakini titik api.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com