PONTIANAK, KOMPAS.com - Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono merespons adanya pasangan suami istri (pasutri) bersama empat anaknya yang menempati gubuk berdinding seng bekas mirip kandang ayam di Jalan Tani, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
"Kita siapkan rumah susun di Jalan Harapan Jaya. Kalau mereka mau tinggal, gratis," kata Edi, Sabtu (12/10/2019).
Dia menegaskan, jangan sampai ada warga Kota Pontianak yang tidak terlindungi dari masalah sosial. Namun, terkait masalah itu, Edi mengaku tidak tahu.
Menurut dia, jangkauan pemerintah kota terbatas dalam memperoleh data warganya. Maka dari itu, harus didukung adanya kepedulian masyarakat dan semua jajaran, terutama kepada camat, lurah, RT, RW, tokoh masyarakat, dan media.
Baca juga: Rumah Dijual Mertua, Keluarga Ini Tinggal di Gubuk Mirip Kandang Ayam dan Anak Putus Sekolah
"Jangan sampai ada warga kita yang tak terlindungi dari masalah sosial. Kalau ada, laporkan," katanya.
Edi menjelaskan, sistem pelaporan bisa dengan langsung datang ke kantor wali kota, mengirim surat atau melalui RT dan RW setempat.
"Intinya, pemerintah kota akan memfasilitasi siapa pun warga Pontianak yang merasa tidak beruntung," ucapnya.
"Ini kan masalah data saja sebenarnya. (Harusnya) data penduduk, di wilayah masing-masing, dihimpun masalahnya, dan disampaikan ke lurah," ujarnya.
Selain itu, dalam data itu juga disampaikan, warga tersebut miskin karena apa. Dia melanjutkan, zaman sekarang ini semuanya bisa cepat menyebar dan menjadi viral. Namun, dia tidak permasalahkan itu dan akan segera ditangani.
"Apakah karena dia ini benar-benar sakit, bermasalah, (kan) banyak faktor. Terus kenapa dia harus keluar, bikin pondok di Kabupaten Kubu Raya, kan pasti ada sesuatu," katanya.
Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Fakta Pelaku Penusukan Wiranto | Keluarga Tinggal di Gubuk Mirip Kandang Ayam
Sebagaimana diketahui, pasutri bersama 4 anaknya itu merupakan warga Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalbar.
Mereka menempati gubuk tersebut sejak dua bulan lalu.
Lena, sang ibu, enggan menceritakan prihal kepindahannya itu lebih jauh. Menurut dia, alasan mereka memilih tinggal di gubuk itu lantaran keterbatasan ekonomi.
"Suami kerja serabutan. Anak empat orang. Jadi saya bersama suami buat rumah di sini," kata Lena, Jumat (11/10/2019).