KOMPAS.com - SA pelaku penusukan Wiranto adalah pria kelahiran Medan tahun 1968. Saat masih muda, SA dikenal pintar dan cerdas. Ia juga lulusan fakultas hukum di salah satu universitas ternama di Sumatera Utara.
SA sempat berangkat ke Malaysia setelah berpisah dengan istrinya yang pertama, Netty.
Sementara di Pontianak, sepasang suami istri harus tinggal di gubuk berdinding seng bekas mirip kandang ayam di Jalan Tani, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Keluarga ini merupakan warga asli Siantan Hulu, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka terpaksa pindah ke gubuk itu setelah rumah lama mereka dijual bapak mertuanya 2 bulan lalu.
Berita tersebut mendapatkan perhatian banyak pembaca.
Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:
Saat muda, SA dikenal pintar dan cerdas. Dia menyelesaikan kuliahnya di fakultas hukum di salah satu universitas ternama di Sumatera Utara.
Kala itu, SA dan keluarganya tinggal di Jalan Alfakah, Kelurahan Tanjung Mulia, Hilir, Kecamatan Medan Deli.
Saat usianya 27 tahun, SA menikah dengan istrinya yang pertama yakni Netty pada 1995. Sayangnya pernikahan tersebut hanya bertahan 3 tahun.
Baca juga: Kapolda Sumut Sebut Penusuk Wiranto Terpapar Radikalisme Saat di Jawa
Setelah itu, SA pergi ke Malaysia selam lima bulan. Sepulang dari Negeri Jiran, perilaku dan penampilan SA berubah menjadi lebih agamis.
SA disebut juga rajin ke mushala untuk mengisi pengajian. Namun, SA menarik diri karena ceramah yang disampaikan tidak disukai warga.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya SA membuka depot air hingga rental PlayStation.
Namun, semua bisnisnya gagal. Ia pun bekerja serabutan.