Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai di Banten Menghitam dan Keluarkan Bau Menyengat

Kompas.com - 09/07/2019, 17:07 WIB
Acep Nazmudin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Warga di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, mengeluhkan aliran sungai Ciujung yang menghitam dan mengeluarkan bau menyengat. Kondisi ini sudah berlangsung sejak dua pekan.  

Rodiah, salah satu warga, mengatakan aliran sungai Ciujung tidak bisa digunakan sejak berubah warna menjadi hitam. Padahal sungai ini jadi alternatif warga di Desa Tengkurak, Kecamatan Tirtayasa untuk mandi dan mencuci baju. 

"Jangankan dipakai mandi, melintas di dekatnya saja saya sudah mual. Baunya benar-benar mengganggu dan bikin pusing," kata Rodiah kepada Kompas.com, Selasa (9/7/2019).

Baca juga: Hasil Lab, 38 dari 65 Kontainer Bermuatan Limbah Plastik Mengandung B3

Menurut Rodiah, dirinya dan warga lain saat ini tidak berani menyentuh air sungai, karena dikhawatirkan terpapar limbah pabrik yang dibuang ke aliran sungai. Apalagi, sudah ada buktinya dimana banyak ikan yang mati. 

Warga lain, Anton Jordan, mengatakan, air Ciujung menghitam bukan hal baru. Kejadian ini sudah berlangsung sejak 20 tahun lalu. Hal ini juga yang membuat warga bosan melakukan protes.

"Sudah sering protes dari tahun ke tahun sudah jenuh sudah bosan, kurang lebih 20 tahun tercemar," kata Anton yang juga merupakan ketua Organisasi Kaukasus LH Serang Raya ini.

Baca juga: Bea Cukai Batam Masih Periksa 65 Kontainer Bermuatan Barang Impor Limbah Plastik

Siklus menghitamnya Sungai Ciujung, kata Anton, akan terjadi pada buln-bulan tertentu, terutama saat kemarau dan aliran sungai surut. 

Dari data yang diperoleh organisasinya, ada 16 perusahaan di Serang Timur yang diduga membuang limbah B3 cair ke aliran sungai Ciujung.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Bidang Pengendalian LH Kabupaten Serang Suherlan menjelaskan, aliran sungai yang menghitam terjadi lantaran debit sungai yang menyusut.

"Debit sungai yang menyusut berdampak terhadap aliran sungai dan ada akumulasi buangan limbah-limbah sebelumnya," kata Suherlan.

Suherlan mengaku tidak tahu persis jumlah perusahaan yang membuang limbah ke Sungai Ciujung. Namun yang pasti, kata dia, pihaknya sudah melayangkan surat ke perusahaan yang bersangkutan. 

"Sampai saat ini kita sudah menyampaikan surat imbauan terkait pengelolaan limbah cair kepada perusahaan dalam rangka  antisipasi musim kemarau," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com