Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Mahasiswa Undip, Ubah Limbah Jelantah Jadi Krayon Warna

Kompas.com - 28/06/2019, 14:11 WIB
Aprillia Ika

Editor

SEMARANG, KOMPAS.com - Empat mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berhasil melakukan inovasi mengubah limbah jelantah menjadi pensil krayon dengan nilai jual tinggi.

Keempatnya adalah Inas Zahra (21) dan Khoirunnisa Nur Aini Putri (21) yang merupakan mahasiswa Akutansi Undip. Kemudian Lutfia Cahyaningrum (20) mahasiswi jurusan Kimia murni dan Azizah Fatma (21) mahasiswi Ekonomi Syariah.

Berikut kisah mereka sukses melakukan inovasi pengolahan limbah, hingga menjadi produk yang berniali jual tinggi.

Menurut Inas, pembuatan pensil krayon jelantah ini berawal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang tiap tahun ada dan dibiayai oleh Kemenristekdikti.

"Saya dan Fatma satu organisasi PKM, kita sering ngasih seminar tentang PKM tapi kita belum nyoba, akhirnya kita nyoba ikut PKM sendiri dan kebetulan proposal kita lolos," ucap Inas, seperti dikutip dari Tribunjateng.com, Kamis (27/6/2019).

Baca juga: Mengintip Daya Tampung SBMTPN Undip Rumpun Soshum dan Saintek

Berawal dari masalah

Untuk ide crayon jelantah sendiri merupakan ide dari Inas. Awalnya, dia bingung saat diminta ibunya membuang minyak sisa jelantah.

"Saya dulu pas SMA ikut KIR, kata guru saya kalau mau bikin inovasi itu harus dari masalah. Nah masalah itu muncul dan saya mengalami sendiri pas ibu saya minta buang minyak goreng sisa, tapi saya bingung buang ke mana," katanya.

"Lalu saya kepikiran akhirnya saya bikin krayon, karena searching-searching ternyata minyak bisa dibikin krayon."

Inas bersama ketiga temannya kemudian mencoba memproduksi krayon dari jelantah yang diberi nama Oicora di rumahnya.

Bahan minyak jelantah didapat dari teman-teman kuliahnya, yang mereka tukar dengan permen atau coklat.

Untuk membuat krayon dari minyak jelantah, bahan yang dibutuhkan adalah jelantah, solidfying agent (bahan yang berfungsi mengeraskan minyak), lalu washable agent, pewarna makanan, dan esense vanila untuk menghilangkan bau jelantah.

Baca juga: Kata Mahasiswa Undip soal Presiden yang Dibutuhkan Indonesia

Ramah lingkungan

Dua mahasiswa Undip, Inas dan Putri, menunjukkan proses pencetakan krayon dengan menggunakan silikon di rumah produksinya di di rumahnya di Jalan Bukit Flamboyan 1 F, Sendangmulyo, Tembalang. 
Tribunjateng.com/Like Adelia Dua mahasiswa Undip, Inas dan Putri, menunjukkan proses pencetakan krayon dengan menggunakan silikon di rumah produksinya di di rumahnya di Jalan Bukit Flamboyan 1 F, Sendangmulyo, Tembalang.
Dari penggunaan bahan-bahan tersebut, krayon dari limbah jelantah ini ternyata aman alias ramah lingkungan.

"Crayon kita aman karena menggunakan bahan foodgrade, bahkan sudah diuji di laboratorium Undip kandungan logamnya hanya 0,05 gram, sehingga aman dipakai," ucap Putri.

Langkah pertama membuat crayon ini adalah menyaring jelantah terlebih dahulu dari sisa bahan makanan.

Kemudian minyak jelantah dicampurkan di solidfying agent yang sudah dipanaskan sehingga menjadi cair. Kemudian dicampurkan bubuk washable agent hingga menjadi adonan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com