Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kematian Santri Tanah Datar Masih di Kejaksaan, Orangtua Korban Mencari Keadilan

Kompas.com - 26/04/2019, 10:01 WIB
Perdana Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PADANG, KOMPAS.com - Orangtua korban kasus kekerasan yang berujung kematian santri RA di Ponpes Nurul Ikhlas Tanah Datar, Yoserizal, masih mencari keadilan.

Sampai sekarang kasus yang sudah sejak 10 Februari 2019 lalu itu, berkasnya masih bolak-balik kepolisian ke kejaksaan dan belum juga masuk ke pengadilan.

"Sudah sejak 10 Februari lalu kasus anak saya. Beberapa waktu lalu sudah dilimpahkan polisi ke kejaksaan, kemudian dibalikkan lagi ke polisi untuk diperbaiki," kata Yoserizal, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/4/2019).

Baca juga: Santri yang Dikeroyok 17 Temannya di Tanah Datar Meninggal, Ini Kronologinya

Yoserizal yang bisa dipanggil Jack Alima ini mengatakan, kemarin dirinya juga sudah menanyakan ke kejaksaan. Berkasnya sudah di kejaksaan, namun belum juga masuk ke pengadilan.

Yoserizal sangat berharap kasus tersebut segera disidangkan karena anaknya RA sudah meninggal dunia, sementara pelakunya yang merupakan rekannya sesama santri masih belum mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Saya mencari keadilan. Anak saya sudah meninggal. Ibunya sampai sekarang masih trauma. Melihat anak sekolah, dia menangis sendiri teringat anaknya," kata dia.

Sementara, Kapolres Padang Panjang, AKBP Cepi Noval yang dihubungi terpisah menyebutkan, berkas perkara tersebut sudah di Kejaksaan Negeri Padang Panjang.

Baca juga: Santri Dominasi Pemilih Pendatang di Magelang

"P19 kemarin sudah datang dari kejaksaan. Sudah kami penuhi dan kami tunggu jawaban dari mereka lagi. Kasusnya sudah tahap 2 yang kedua," kata Cepi.

Cepi mengakui, pihak kepolisian sebelumnya sudah menyampaikan berkas perkara ke kejaksaan, namun kejaksaan mengembalikan untuk diperbaiki.

Setelah diperbaiki, berkasnya sudah kembali dilimpahkan ke kejaksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com