Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris di Banyuwangi Awalnya Mudah Bergaul, Tapi 6 Bulan Terakhir Seperti Hilang...

Kompas.com - 03/08/2018, 21:37 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Panji Widodo, Kepala Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon kepada Kompas.com, Jumat (3/8/2018) menjelaskan jika terduga teroris EPW (31) awalnya dikenal sebagai pendatang yang mudah bergaul dengan masyarakat.

EPW juga sempat aktif dalam kegiatan warga sehingga oleh kepala desa EPW dijadikan pengurus rukun kematian di desa Parangharjo.

"Tapi sejak 6 bulan terakhir ini EPW seperti menghilang dan jarang berkumpul dengan masyarakat," jelasnya Panji.

EPW dan istrinya UM memiliki dua anak yang masih berusia 6 tahun dan 1 tahun. keluarga ini tercatat di Kartu Keluarga Kota Probolinggo, kota asal EPW. 

Panji sempat bertanya kepada EPW mengapa tidak segera mengurus surat pindah namun yang bersangkutan beralasan masih belum sempat.

"Saat itu ramainya KTP elektronik. Saya menyarankan dia untuk segera mengurus KK baru tapi katanya masih enggak sempat," kata Panji.

Baca juga: Densus 88 Kembali Ciduk Terduga Teroris, Pegawai Salah Satu Kampus Negeri di Banyuwangi

Kepala Desa Parangharjo mengaku tidak menyangka jika EPW diamankan oleh Densus 88 karena kehidupan sesehari-harinya seperti masyarakat pada umumnya. Dia juga mengaku tidak mengetahui alasan apa yang menyebabkan EPW diamankan.

"Badannya kecil gitu. Enggak ada yang berbeda. Hanya saja mas EPW yang belanja kebutuhan sehari-hari di tukang sayur, bukan istrinya. Sampai sekarang saya enggak tahu alasan mengapa mas EPW ditangkap," kata Panji.

Saat pertama kali tinggal di Desa Parangharjo, EPW dan istrinya tinggal bersama mertuanya. Baru dua tahun terakhir mereka pindah di rumah sendiri yang baru setengah jadi.

"Mertuanya mas EPW ini asli sini. Ayahnya sehari-hari kerja angon bebek. Selama ini tidak ada yang mencurigakan kecuali beberapa bulan terakhir, mas EPW lebih tertutup dan jarang kumpul lagi dengan warga," pungkasnya. 

Baca juga: Kapolres Banyuwangi: Kemampuan Bertahan Hidup Bu Lurah Luar Biasa

Kompas TV MS diketahui pendatang dari Magetan dan baru enam bulan tinggal mengontrak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com