Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Banyuwangi: Kemampuan Bertahan Hidup Bu Lurah Luar Biasa

Kompas.com - 02/08/2018, 20:49 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman mengakui jika kemampuan bertahan hidup Lurah Penataban Wilujeng Esti Utami, luar biasa.

Sebab dalam keadaan kaki dan tangan terikat, bu lurah yang sempat terseret arus sungai sejauh 50 meter dari lokasi pembuangan tetap selamat.

Padahal dalam kondisi seperti itu, kemungkinan terburuk bisa terjadi, termasuk kehilangan nyawa. 

"Mau sungai dalam atau dangkal, butuh kemampuan khusus untuk bertahan dengan kaki dan tangan terikat di dalam air. Apalagi sungai ini kedalamannya hampir dua meter. Saya dulu sempat latihan seperti itu dan tidak mudah," ujar Donny kepada Kompas.com, Kamis (2/8/2018).

Baca juga: Sebelum Dianiaya, Agus dan Ibu Lurah Sempat Makan Bakso Bareng

Saat ditemukan oleh warga dan polisi, tangan dan kaki bu lurah masih terikat kuat kantong plastik hitam yang disambung menjadi tali.

Hanya saja, plastik yang digunakan untuk menyumpal mulut Bu lurah terlepas. Kemungkinan hanyut karena derasnya arus sungai.

"Selain takdir baik, seperti yang saya bilang di keterangan awal, jika kemampuan bertahan dan semamgat bu lurah untuk hidup sangat tinggi," jelas Kapolres Banyuwangi.

Penyiksaan kepada korban dilakukan pertama kali setelah tersangka menyuruh korban melemparkan tas ransel ke jok belakang.

Setelah itu, korban ditodong menggunakan pistol mainan dan kepala bagian belakang korban dipukul tiga kali oleh tersangka hingga kepala korban mengenai bagian depan mobil. Saat itu, kepala korban ditutup dengan tas plastik hitam.

"Setelah itu korban pura-pura mati dan tersangka mengikat tangan korban di belakang lalu bagian kaki juga. Tapi tidak langsung dibuang tapi sempat dibawa berputar-putar dengan mobil. Baru kemudian kembali ke lokasi awal," jelas Kapolres.

Baca juga: Ditemukan Nyaris Tenggelam, Ibu Lurah Ini Selamat Setelah Pura-pura Mati

 

Sepanjang perjalanan tersebut, tersangka beberapa kali memukul kepala dan tubuh bu lurah menggunakan pistol mainan.

Di tepi Sungai Sere, tubuh bu lurah yang lemas dan masih menggunakan seragam pakaian adat Banyuwangi didorong tersangka ke sungai.

Sementara tas plastik hitam yang menutupi kepala sudah dilepas.

Menurut Kapolres Banyuwangi, saat ini Bu Lurah Wilujeng dalam perlindungan pihak kepolisian dan diamankan di tempat khusus. Hal tersebut dilakukan atas permintaan pribadi bu lurah.

"Hari pertama bu lurah sempat ngantor tapi kemudian setelah dimintai keterangan beliau minta perlindungan ke kepolisian," tuturnya.

"Dia juga sempat mengeluh kepalanya pusing. Kemungkinan shock dan ketakutan itu masih ada. Saat ini sudah di tempat aman dan kami awasi," jelas Kapolres. 

Kompas TV Warga menduga korban dianiaya oleh majikannya sebelum meninggal dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com