Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Bonita Sempat Ditembak Bius, Namun Kabur Lagi

Kompas.com - 17/03/2018, 12:25 WIB
Citra Indriani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Harimau sumatera bernama Bonita yang menerkam dua warga di Indragiri Hilir (Inhil), Riau telah ditembak bius pada Jumat (16/3/2018) malam.

Namun, setelah sempat tumbang, Bonita dapat berdiri kembali dan kabur dari penangkapan petugas. Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau kembali kehilangan jejak harimau bonita.

BBKSDA Riau pun meningkatkan keamanan dalam pencarian karena dikhawatirkan Bonita mengamuk. Situasi malam itu sempat mencekam. Hingga pagi ini, Sabtu (17/3/2018) tim terus berupaya melakukan pencarian terhadap Bonita.

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan bahwa setelah ditembak bius rencananya Bonita akan ditambah suntik bius.

"Bonita cepat sadar. Tim belum sempat mendekat untuk mengevakuasi. Kondisi di lapangan gelap. Mobil tim di lapangan juga terperosok ke parit," kata Suharyono.

(Baca juga: BKSDA Riau Pasang 12 Perangkap untuk Tangkap Harimau Bonita)

Dia mengaku sudah merasa sangat senang setelah mendapat kabar dari tim bahwa Bonita berhasil dibius.

Suharyono mengatakan, Bonita ditembak bius persis saat berada di sekitar box trap atau perangkap nomor tiga dan empat, yang berada di dekat jalan poros di wilayah Kampung Danau Kecamatan Pelangiran, Inhil.

Rencananya, setelah ditembak bius perlahan petugas medis mendekati untuk memberikan suntikan bius. Namun, upaya itu belum berhasil dilakukan.

"Meski demikian, tim terus berupaya melakukan penyelamatan," ujar Suharyono.

Sebagaimana diketahui, Bonita setelah menerkam Jumiati dan Yusri, sering muncul di permukiman warga.

Bahkan hewan buas yang dilindungi ini, terus bolak-balik ke perkampungan dan perkebunan kelapa sawit, yang membuat warga cukup resah. Upaya akan kita maksimalkan agar Bonita segera ditangkap untuk dilakukan observasi.

Kompas TV Korban diterkam saat hendak menuju lokasi proyek pembangunan penangkaran sarang burung walet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com