Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Riau Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri terhadap Harimau yang Tewaskan 2 Orang

Kompas.com - 11/03/2018, 23:33 WIB
Citra Indriani,
Dian Maharani

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya (BBKSDA) Riau, melakukan berbagai upaya untuk meredam amarah warga pasca harimau sumatera yang menerkam Yusri Effendi (34).

Tim gabungan terdiri dari BBKSDA Riau, polisi, TNI lainnya, meminta masyarakat untuk tidak mengambil tindakan main hakim sendiri terhadap harimau Sumatera tersebut.

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono kepada Wartawan mengaku, telah mengumpulkan para tokoh masyarakat untuk mencari solusi penanganan harimau.

"Di samping menambah jumlah personel di lapangan, kami beserta seluruh pemangku kepentingan sedang mencari solusi komperensif. Tidak sekedar reaktif tentang keberadaan individu harimau Sumatera di landscape Karumutan, aktivitas warga dan aspek sosial lainnya," terang Suharyono.

Baca juga : Harimau Sumatera di Riau Kembali Serang Manusia, Seorang Pekerja Bangunan Tewas

Suharyono tidak ingin warga bertindak seperti di Sumatera Utara, di mana harimau akhirnya dibunuh. Dia mengatakan, saat ini sudah lebih kondusif dan tim berbaur dengan masyarakat. 

"Target utama kita menenangkan warga, agar amarah warga tidak berlebihan, jangan sampai terjadi seperti di Sumatera Utara," kata Suharyono.

Baca juga : BKSDA Riau Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri terhadap Harimau yang Tewaskan 2 Orang

Sebelumnya, warga geram karena kasus harimau menyerang hingga menewaskan warga sudah dua kali terjadi di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau.

Sementara itu, tim gabungan terus berupaya melakukan penangkapan terhadap harimau yang menerkam Yusri. Bahkan, harimau ini juga diduga yang menyerang Jumiati pada 2 Januari 2018 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com