Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Riau Tambah 2 Tim Medis untuk Tembak Bius Harimau "Bonita"

Kompas.com - 15/03/2018, 21:58 WIB
Citra Indriani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, menambah jumlah tim medis untuk menembak bius harimau sumatera, Bonita.

Sebelumnya, sebanyak lima orang tim medis sudah ditugaskan ke Kampung Danau Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau.

"Kini, kita tambah lagi dua orang tim medis yang didatangkan dari Jambi dan Medan, berangkat sore ini ke Kampung Danau," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, Kamis (15/3/2018).

Penambahan tim medis dilakukan untuk mempermudah evakuasi Bonita setelah ditembak bius. Sehingga, saat petugas melakukan penembakan terhadap Bonita, tim medis dapat bergerak cepat untuk menangani proses penyelamatan terhadap harimau tersebut.

(Baca juga : BKSDA Riau Tidak Menjamin Bisa Tangkap Harimau Bonita dalam 7 Hari )

Namun, hingga saat ini upaya penembakan belum bisa dilakukan karena mempertimbangkan jarak dan lokasi.

"Ya, kalau misalnya sudah ditembak bius, harus dipastikan harimaunya lemah. Tapi kalau bius tidak mempan, harimau bisa mengamuk. Jadi tim harus mencari tempat yang pas," tutur Suharyono.

Dia mengaku, penembakan bius terhadap Bonita telah dilakukan. Namun, entah kenapa bius tersebut tidak mengenai Bonita.

"Ini yang sempat kita herankan. Karena pada saat tim menembak, peluru bius hanya jatuh, tidak sampai empat meter. Tidak tau kita apa sebabnya," kata Suharyono.

(Baca juga : Mengenal Kucing Emas, Hewan Langka Keluarga Harimau )

Meski demikian, pihaknya akan terus berusaha melakukan penyelamatan terhadap Bonita. Suharyono menambahkan, saat ini pihaknya telah mendirikan posko siaga di Kampung Danau dan posko di kawasan Eboni.

"Posko ini kita buat untuk mempersempit pergerakan Bonita. Saat ini Bonita masih ada di kawasan perbatasan Kampung Danau, selain itu petugas juga berjaga-jaga untuk melindungi warga dari ancaman binatang buas ini," pungkasnya.

Kompas TV Korban diterkam saat hendak menuju lokasi proyek pembangunan penangkaran sarang burung walet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com