Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga di Daerah Berjalan Rusak yang Tak Tahu Bupatinya

Kompas.com - 07/03/2018, 15:40 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Jalan penghubung antara Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dengan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, kondisinya rusak parah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, jalur sepanjang sekitar 18 kilometer mulai dari Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, hingga Desa Randurejo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, itu sebagian besar masih berupa tumpukan batu serta tanah.

Karena puluhan tahun tak ada sentuhan perbaikan, permukaan jalan kian tidak rata sehingga praktis mempersulit akses transportasi darat pengendara yang melintas.

Kondisi jalan semakin memprihatinkan saat hujan, batu padas pelapis tanah yang ambles di mana-mana menciptakan kubangan air. Jalan pun menjadi licin dan becek.

"Kalau hujan, kami memilih di rumah dan menunda aktivitas bertani ke sawah. Motor sangat susah melintas. Ujung-ujungnya terpeleset dan jatuh," ungkap Suparno (50), warga Desa Randurejo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, kepada Kompas.com, Rabu (7/3/2018).

Baca juga: Lima Tahun Jalan Rusak, Warga Nunukan Kesulitan Berobat ke Rumah Sakit

Suparno menjelaskan, warga di desanya merasa terisolasi dengan kondisi infrastruktur yang tak memadai tersebut. Setidaknya akses perekonomian dan perkembangan pendidikan warga yang mayoritas petani itu pun menjadi terkendala. Bahkan, menurut dia, sinyal telekomunikasi nyaris tak terkoneksi.

"Kami itu merasa dianaktirikan. Siapa yang sanggup betah melintas di jalan ini. Kami pun memilih berbelanja kebutuhan sehari-hari di Kabupaten Sragen karena lokasi terdekat. Sinyal susah, jalan rusak, sekolahan di sini juga tidak maju," sambung bapak dua anak ini.

Suparno (50), warga Desa Randurejo, ?Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jateng, saat berkeluh kesah tentang infrastruktur di desanya kepada Kompas.com, Rabu (7/3/2018).KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Suparno (50), warga Desa Randurejo, ?Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jateng, saat berkeluh kesah tentang infrastruktur di desanya kepada Kompas.com, Rabu (7/3/2018).

Nama bupati tidak diketahui

Desa Randurejo berlokasi di sekitar kawasan hutan yang bisa ditempuh dengan perjalanan kendaraan bermotor sekitar tiga jam dari Kota Purwodadi. Desa terpencil ini berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Sragen. 

"Gonta-ganti onderdil motor sudah kebiasaan kami. Kami harap jalan segera diperbaiki untuk memperlancar akses warga maupun pengendara, tutur Suparno.

Sejumlah warga Desa Randurejo, Kecamatan Pulokulon, yang ditemui seusai bertani menyampaikan, akibat kondisi jalan yang rusak serta jarak tempuhnya yang jauh, mayoritas pejabat jarang menginjakkan kaki berkunjung ke desanya.

Ironisnya, dengan polosnya beberapa petani itu mengaku tak tahu-menahu siapakah identitas sosok Bupati Grobogan saat dikonfirmasi.

"Bupati kami sepertinya laki-laki, Mas. Namanya siapa ya, aduh lupa. Soalnya enggak pernah ke sini juga," kata Sutarno.

"Iya, Mas, bupati kami laki-laki, tapi kami tidak tahu namanya. Mana sempat mengurusi itu, Mas, sibuk di sawah cari uang. Harapan kami sih jalan diperbaiki dan pembangunan merata di sini," sambung Agus.

Setelah diberi pemahaman bahwa Bupati Grobogan adalah perempuan bernama Sri Sumarni, mereka pun tercengang dan tersipu malu.

"Oh iya, Bupati Grobogan itu perempuan. Cuma kami lupa namanya," kilah mereka sambil tersenyum.

Baca juga: Cegah Pengendara Masuk Jurang, Jalan Ambles 30 Meter Hanya Ditutupi Terpal

Bersambung ke halaman 2

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com