MAJENE, KOMPAS.com – Jalur lintas barat Sulawesi yang ambles sepanjang 30 meter di Desa Soreang Palipi, Kecamatan Banggae, Majene, Sulawesi Barat, hanya ditutupi plastik terpal untuk menghindari pengendara terperosok ke jurang sedalam 20 meter lebih.
Meski kondisi jalan yang rusak ini membahayakan para pengendara, namun hingga kini pemerintah belum memberi alternatif jalan yang lebih aman.
Pemerintah melalaui Dinas Pekerjaan Umum kesulitan membuat jalan alternatif yang lain lantaran salah satu sisi jalan adalah jurang dalam, sementara sisi lainnya pegunungan.
Agar pergerakan tanah yang terus bertambah luas dan merosot makin dalam tidak semakin parah, pemerintah setempat hanya menutupi jalan ambles dengan plastik terpal agar pengendara yang lalu lalang, terutama pada malam hari, tidak sampai terperosok ke jurang yang ada di salah satu sisi jalan.
Baca juga : Badan Geologi Teliti Tanah Ambles di Gunung Kidul
Cara ini juga diharapkan bisa menahan laju pergerakan tanah yang merosot, terutama saat hujan deras.
“Ini sangat membahayakan pengguna jalan. Pemerintah harus segera mencari alternatif jalan lain untuk menghindari kecelakaan,” jelas Akbar, salah satu warga pengguna jalan.
Baca juga : Tanah Ambles Meluas, Masyarakat Diimbau Tak Perlu Takut
Lokasi ambles ini memakan korban. Terakhir pekan kemarin, sebuah truk Fuso bermuatan cangkang kelapa sawit nyaris terguling di lokasi lantaran ban di salah satu sisinya ambles.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.