Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan Pohan: Saya Hanya Minta Dukungan Suara, Bukan Pinjam Uang

Kompas.com - 07/02/2017, 19:37 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Sidang perkara dugaan penipuan sebesar Rp 15,3 miliar dengan terdakwa Ramadhan Pohan dan Savita Linda Hora Panjaitan (berkas terpisah) kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (7/2/2017).

Kali ini, jaksa menghadirkan dua saksi, yaitu Timbang Sianipar selaku suami dari korban Rotua Hotnida Simanjuntak dan anaknya, Salomo Mikael Candra Sianipar.

Dalam kesaksiannya, Timbang mengaku tidak pernah melihat Ramadhan menerima dan meminjam uang dari istrinya setiap kali mereka bertemu.

Namun berdasarkan cerita anak istrinya, dia tahu Ramadhan meminjam uang istri dan anaknya dengan total Rp 15,3 miliar.

"Saya pertama kali bertemu Ramadhan pada 2 September 2015 di Traders Cafe. Di sana dia memperkenalkan diri dan bilang mau jadi wali kota Medan. Di situ tidak ada meminjam uang," kata pensiunan TNI itu.

Baca juga: "Saya Yakin, Mana Mungkin Seorang Ramadhan Pohan Membohongi Saya..."

Setelah itu, mereka kembali bertemu di rumahnya, beberapa kali di posko pemenangan Ramadhan Pohan. Setiap pertemuan tidak pernah mengatakan meminjam uang.

"Dia hanya minta dukungan suara untuk memenangkannya. Jadi saya tahunya dia pinjam uang dari cerita anak dan istri, pas mau Natal itu," ujarnya.

Ketua majelis hakim Djaniko MH Girsang bertanya apakah melihat perjanjian hitam di atas putih tentang peminjaman uang, Timbang menjawab tidak ada.

Ditanya soal peran Savita Linda Hora Panjaitan, Timbang mengatakan, pertemuan awalnya dengan Ramadhan karena dikenalkan oleh Linda.

"Linda tidak ada menceritakan kalau dia tim suksesnya Ramadhan. Dia hanya bilang berteman dengan Ramadhan dan minta dukungan suara," ucap pria 75 tahun itu.

Timbang mengetahui setiap kali istri dan anaknya meminjamkan uang untuk keperluan kampanye Ramadhan lewat Linda.

"Mertua Linda satu profesi dengan istri saya. Ada empat kali penarikan dan transfer ke rekening Linda," jelasnya.

Usai persidangan, Ramadhan Pohan yang dimintai komentarnya mengatakan, tujuan pertemuannya dengan korban hanya untuk berkenalan dan minta dukungan suara.

"Keterangan saksi mengatakan, saya tidak pernah minta pinjaman saat pertemuan. Lha, kok jadi saya dituduh meminjam uang dari cerita-cerita orang. Tidak ada saksi yang menyebut saya ada menerima uang, tidak ada bukti saya menyuruh orang untuk meminjam uang," katanya.

Menurutnya, pertemuan di Traders Cafe dan tempat-tempat lain hanya membahas soal visi misinya, bukan tentang uang atau utang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com