Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Coklit di Perbatasan, Jadi Momen Liburan hingga Ada Remaja Minta Didata

Kompas.com - 01/07/2024, 19:48 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah warga tampak mengisi kursi antrean di Balai Desa Sei Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Minggu (30/6/2024). Mereka menunggu giliran untuk pencocokan dan penelitian (coklit) pilkada 2024. 

Di antara antrean tersebut tampak dua wanita berumur 40 tahunan bernama Syarifah dan Dewi. Keduanya terlihat bercanda dan melepas tawa renyah mereka. 

Hal tersebut merupakan momen langka bagi mereka berdua. Pasalnya, ibu-ibu paruh baya tersebut biasanya sibuk memungut dan mengumpulkan biji kelapa sawit di perkebunan di Malaysia. 

Baca juga: Ratusan TKI di Malaysia Datang ke Sebatik untuk Coklit, demi Hak Pilih di Pilkada 2024

Mereka pun rela menempuh medan yang tak mudah dari Malaysia menuju Sebatik untuk mengikuti coklit. 

‘’Kami naik kereta (motor) pagi-pagi datang kesini. Licin jalanan, becek juga, sering kami jatuh di jalan tuh, kapanlah bisa dibaiki itu jalanan kasihan,’’kata Syarifah, kepada wartawan.

Syarifah mengatakan, jalanan perkebunan yang rusak dan licin, bukan hambatan bagi mereka tidak hadir untuk pendataan pemilih di Pilkada Nunukan 2024.

Ia mengaku sudah sangat terbiasa dengan keadaan tersebut. Syarifah yang sudah sekitar 20 tahun berdomisili di Kampung Bergosong Malaysia tetap bersemangat untuk datang ke Sebatik mengikuti coklit.

‘’Bisa sekalian belanja kebutuhan rumah. Perusahaan beri kami libur kerja kalau ada urusan coklit macam ni,’’imbuhnya.

Syarifah mengaku dipermudah saat keluar masuk Indonesia-Malaysia. Pasalnya, aparat setempat sudah kenal dan hafal wajah mereka.

Berbeda halnya dengan pekerja baru, polisi Malaysia akan memeriksa dokumen imigrasi dan juga izin dari perusahaan.

‘’Tak susah, tak payah pakai dokumen. Kami orang lama dan dikenal juga oleh Polis. Jadi mudah je keluar masuk,’’kata dia.

Terlebih, anak anak Syarifah juga bersekolah di Pulau Sebatik Indonesia. Mereka datang pagi buta ke sekolah, melewati jalanan tengah kebun sawit, dan akan kembali pada sore hari.

‘’Anggap je undangan pendataan atau coklit ini hiburan. Kita diberi libur perusahaan, bisa berkunjung ke rumah saudara, sambil belanja kebutuhan untuk dibawa masuk balik kan,’’katanya.

Anak belum cukup umur minta dicoklit

Terpisah, Ketua PPK Sebatik Tengah, Asdar, mengatakan, antusiasme WNI di tapal batas sangat tinggi.

Kesadaran sebagai warga Negara yang memiliki hak suara dan berperan penting dalam setiap pesta demokrasi, seakan sudah mengakar dalam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hendak Antar Pesanan Bakso, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta

Hendak Antar Pesanan Bakso, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta

Regional
Talut Longsor Tewaskan Dua Orang, DPRD Minta Pemkot Solo Cek Konstruksinya

Talut Longsor Tewaskan Dua Orang, DPRD Minta Pemkot Solo Cek Konstruksinya

Regional
Korsleting, Bus Asrama Polisi di Cilacap Terbakar Saat Parkir

Korsleting, Bus Asrama Polisi di Cilacap Terbakar Saat Parkir

Regional
Cerita Kentiyarso Selamat dari Kecelakaan Karambol, Dilindungi Sabuk Pengaman Saat Ditabrak

Cerita Kentiyarso Selamat dari Kecelakaan Karambol, Dilindungi Sabuk Pengaman Saat Ditabrak

Regional
Ibu di Banjarnegara Bunuh Bayinya, Malu karena Hasil Hubungan Gelap

Ibu di Banjarnegara Bunuh Bayinya, Malu karena Hasil Hubungan Gelap

Regional
Bupati Petahana Gandeng Kakak Wakapolri Maju Pilkada Blora

Bupati Petahana Gandeng Kakak Wakapolri Maju Pilkada Blora

Regional
Canangkan Gerakan Bedah Rumah Serentak Se-Sumut, Pj Gubernur Fatoni Yakin Akhir 2024 Bangun 5000 Lebih Rumah

Canangkan Gerakan Bedah Rumah Serentak Se-Sumut, Pj Gubernur Fatoni Yakin Akhir 2024 Bangun 5000 Lebih Rumah

Regional
Oknum Polisi di Rote Ndao Aniaya Seorang Pekerja Bengkel Saat Pesta Miras

Oknum Polisi di Rote Ndao Aniaya Seorang Pekerja Bengkel Saat Pesta Miras

Regional
Motif Pasutri di Sumbar Bakar Hidup-hidup Penagih Utang hingga Tewas

Motif Pasutri di Sumbar Bakar Hidup-hidup Penagih Utang hingga Tewas

Regional
Anggota DPRD Bandar Lampung Gadai Mobil Rental Berujung Damai

Anggota DPRD Bandar Lampung Gadai Mobil Rental Berujung Damai

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Disertai Gemuruh Malam Ini, Warga Panik

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Disertai Gemuruh Malam Ini, Warga Panik

Regional
Penumpang Membludak, Armada BRT Trans Jateng Ditambah untuk 2 Rute Ini

Penumpang Membludak, Armada BRT Trans Jateng Ditambah untuk 2 Rute Ini

Regional
Istri Bos Distro 'Anti Mahal' Diperiksa sebagai Saksi Kasus Pembunuhan

Istri Bos Distro "Anti Mahal" Diperiksa sebagai Saksi Kasus Pembunuhan

Regional
Tingkatkan Keamanan Siber, Diskominfo Pematangsiantar dan Telkom Gelar Pelatihan TI

Tingkatkan Keamanan Siber, Diskominfo Pematangsiantar dan Telkom Gelar Pelatihan TI

Regional
Tambang Emas di Gubuk Kebumen, Kades: Pemilik Ngakunya Buat Sumur untuk Perkebunan Pepaya

Tambang Emas di Gubuk Kebumen, Kades: Pemilik Ngakunya Buat Sumur untuk Perkebunan Pepaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com