Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Ditolak, Mahasiswa di Riau Mengamuk dan Rusak Pintu Rumah Seorang Guru

Kompas.com - 15/06/2024, 15:49 WIB
Idon Tanjung,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Polisi menangkap seorang mahasiswa di Kabupaten Bengkalis, Riau bernama Jumari Akbar (31) karena melakukan perusakan dan perbuatan tidak menyenangkan di rumah seroang guru bernama Noraidawati.

Tindakan tersebut dilakukan lantaran wanita tersebut menolak cinta pelaku.

Baca juga: Pemkot Pekanbaru Raih Penghargaan TPID Kinerja Terbaik Se-Sumatera, Pj Walkot Risnandar Sampaikan Pesan Ini

"Benar, kami telah mengamankan satu orang tersangka kasus penrusakan dan perbuatan tidak menyenangkan. Pelaku bernama Jumari Akbar, saat ini ditahan di Polres Bengkalis," ujar Kasatreskrim Polres Bengkalis, AKP Gian Wiatma Jonimandala saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (15/6/2024).

Dia mengungkapkan, ada motif asmara di balik tindakan penrusakan dan perbuatan tidak menyenangkan tersebut.

Baca juga: Kronologi Perusakan Mobil Pelat B Saat Konvoi Suporter Persib

"Pelaku ada perasaan dengan korban, namun tidak dihiraukan. Karena merasa kecewa, pelaku melakukan perbuatan tersebut," ungkap Gian.

Meski telah ditolak oleh korban, pelaku masih memaksakan kehendak.

Pada Rabu (12/6/2024), sekitar pukul 20.00 WIB, pelaku mendatangi rumah korban di Jalan Kelapati Darat, Desa Kelapati, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis.

Pelaku datang sambil marah-marah dan menyuruh korban keluar rumah. Lalu, korban menyuruh anaknya menjumpai pelaku untuk mengusirnya.

"Namun, pelaku tidak menanggapi dan langsung memukul dinding rumah korban. Merasa ketakutan, korban menghubungi pamannya melalui video call untuk meminta bantuan," kata Gian.

Baca juga: Kronologi Warga Rusak Jembatan agar Bisa Takbir Keliling di Demak, Kades Diduga Izinkan Perusakan

Paman korban selanjutnya berkomunikasi dengan pelaku lewat sambungan telepon, hingga terjadi perdebatan. Korban lantas meminta pelaku menunggu polisi datang.

Pelaku tidak terima dan mengayunkan tangannya untuk memukul korban, namun korban menghindar.

"Melihat hal itu, anak korban mencoba membantu, tetapi lehernya dicekik oleh pelaku," kata Gian.

Baca juga: Pengakuan Sopir Truk Sound soal Perusakan Jembatan di Demak, Hanya Infokan Tak Bisa Melintas

Atas kejadian tersebut, korban melaporkan pelaku ke Polres Bengkalis.

Giang mengatakan, berdasarkan keterangan dari korban, pelaku sebelumnya juga melakukan perbuatan yang sama pada Maret 2024.

Waktu itu, pelaku mengamuk dan merusak pintu rumah korban hingga jebol. Selain itu, kata Gian, pelaku juga mengancam korban.

"Pelaku mengancam korban dengan mengatakan hidup korban tidak akan tenang kalau macam-macam. Pelaku juga mengatakan tidak takut dengan siapa-siapa," sebut Gian.

Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku ditangkap.

"Pelaku kami amankan saat berada di kawasan Jalan Kelapati Darat, Desa Kelapati. Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya. Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka, dengan barang bukti 1 buah pintu yang dirusaknya," terang Gian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Regional
Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Regional
Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Regional
Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, 'Terbang' ke Atap dan Tendang Panitia

Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, "Terbang" ke Atap dan Tendang Panitia

Regional
Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Regional
Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com