LAMPUNG BARAT, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat, Nukman meminta warga di wilayah tersebut untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana dan cuaca ekstrem.
Nukman mengimbau masyarakat untuk tidak dulu melakukan aktivitas di titik-titik bencana guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan apalagi mengancam keselamatan.
"Mengingat cuaca saat ini cukup ekstrem saya mengimbau kepada masyarakat agar untuk tidak melakukan aktivitas seperti biasanya dulu terutama pada titik-titik yang rawan bencana."
Demikian kata Pj Bupati Lampung Barat Nukman, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Kisah Nelayan Semarang, Cuaca Ekstrem Sempat Bikin Ragu Bisa Pergi Haji Tahun Ini
Ia juga meminta jajaran Pemerintah Kecamatan dan Pekon untuk senantiasa melakukan kesiapsiagaan bencana dan memberikan edukasi serta sosialisasi mengenai bencana kepada masyarakat.
"Kepada para Camat dan Peratin se-Kabupaten Lampung Barat saya minta untuk tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat terkait dengan kewaspadaan bencana," kata dia.
Menurut dia, kewaspadaan terhadap bencana harus menjadi perhatian bersama seluruh aparat di wilayah Kabupaten Lampung Barat serta lapisan masyarakat.
"Mari kita sama-sama meningkatkan kewaspadaan semua harus tetap waspada terhadap ancaman bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu," ujar dia.
Ia juga mengatakan, memasuki pertengahan tahun 2024 ini cuaca terbilang cukup ekstrem.
Baca juga: Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem
Dengan curah hujan yang cukup tinggi disertai angin beberapa hari lalu mengakibatkan beberapa wilayah di Kabupaten Lampung Barat mengalami bencana banjir dan longsor.
"Bencana alam banjir dan longsor persisnya terjadi di Kecamatan Sumber Jaya, Kebun Tebu, dan Gedung Surian," ujar dia.
Menurut dia, banjir yang terjadi di tiga Kecamatan tersebut memicu luapan Sungai Way Besai dan kali-kali kecil.
Kondisi ini menyebabkan banjir di permukiman warga Pekon Purawiwitan, sehingga menenggelamkan ratusan hektar areal sawah yang sedang masa tanam padi usia tiga bulan.
Ia menjelaskan, tidak hanya banjir dan longsor.
Masyarakat Kecamatan Suoh digemparkan dengan suara letusan dari arah wisata Nirwana Suoh yang mengeluarkan kepulan asap tebal dan memuntahkan material pasir ke sekitar area dentuman.
Baca juga: Kawah Wisata Panas Bumi di Suoh Erupsi, Dentuman Keras 3 Kali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.