Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Bakso Balungan Mak Jah, Kuliner Legendaris yang Jadi Buruan Warga Demak

Kompas.com - 17/04/2024, 17:12 WIB
Nur Zaidi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Bakso balungan milik Sukijah atau dikenal dengan Mak Jah populer di Kabupaten Demak, dan kota-kota lain di Jawa Tengah.

Konon warung Mak Jah sudah ada sejak tahun 1980 di Desa Tempuran, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Orang-orang juga biasa menyebut Bakso Tempuran.

Sajian Bakso Tempuran ini hanya berisi dua biji bakso ukuran mini. Lalu ditambah potongan tulang sapi dan kerbau dengan daging yang tebal-tebal, lengkap irisan sawi, taburan bawang goreng, dan daun seledri yang menggugah selera.

Baca juga: Bubur India Masjid Pakojan Semarang, Kuliner Legendaris Incaran Warga Lokal dan Luar Kota

Dalam setiap gigitnya, daging terasa empuk dan menggoyang lidah. Kuah Bakso Mak Jah sangat kental dan aroma rempah-rempah yang meresap hingga ke tulang.

Berbeda dengan yang lain, bakso balungan ini tidak menyertakan mi. Namun pelanggan bisa memesan nasi atau lontong sebagai pelengkap.

Tawaran rasa yang bikin nagih membuat bakso yang berada di pedesaan ini selalu menjadi buruan pecinta kuliner dari berbagai daerah.

Warung Mak Jah hanya berukuran sekitar 2,5 x 3 meter persegi dengan 2 kursi kayu yang cukup diduduki 9 orang. Meski begitu memiliki ratusan pelanggan setiap harinya.

Selain itu, bagi yang pertama berkunjung memang cukup sulit untuk menemukan warung Mak Jah. Pasalnya, tanpa papan petunjuk arah dan harus melewati jalan-jalan sempit tengah perkampungan. 

Mak Jah hanya memasang banner ukuran 1x0,5 meter di dinding kayu warung yang bertuliskan "Bakso Balungan Tempuran Demak".

Sementara, untuk menampung para pelanggan, warung kecil yang menyatu dengan rumah ini menyediakan tempat lesehan dengan memanfaatkan dua teras rumah.

Apabila tempat penuh, puluhan pelanggan rela antre untuk dapat giliran tempat duduk demi menikmati semangkuk Bakso Tempuran.

Sekar (26) warga asal Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, menunggu pesanan sejak 30 menit lalu.

Dia mengaku beruntung masih ada tempat duduk di teras rumah yang cukup untuk dua orang bersama temannya meski harus berdesakan.

"Tadi sudah bingung parkirnya, lihat ini kosong langsung cepat-cepat," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

Sekara mengaku sudah tiga kali datang ke warung bakso Mak Jah usai silaturahmi di rumah saudara momentum Lebaran.

Kata dia, awalnya memang kesulitan mencari Bakso Tempuran. Namun sekali mencicipi akan menjadi langganan karena rasa yang enak.

Baca juga: Nikmatnya Kue Coro Santan, Ketan Biru, dan Petis Bumbon, Kuliner Khas Semarang yang Hanya Ada Saat Ramadhan

"Iya sulit (cari tempat), kampung gini. Tapi rasanya ngangenin. Demak cuma ini," tukasnya.

Bakso balungan Mak Jah setiap harinya buka pukul sekitar pukul 10.00 WIB - 17.00 WIB. Namun jam buka bisa mundur apabila stok habis lebih awal. Setiap mangkok dihargai Rp 30.000-an.

Irma (33), anak dari Mak Jah enggan menyebutkan berapa porsi setiap harinya yang laku terjual. Namun apabila pelanggan ramai, lebih dari 500 kilogram (kg) tulang habis.

"Tidak menghitung, Alhamdulillah, banyak rombongan ada Semarang, Yogyakarta, Kudus. Pas ramai di atas 500 (kg) bisa ambil lagi," terangnya.

Kata Irma, yang menjadi daya tarik bakso ini terletak pada kuah hasil racikan ibunya. Dalam proses memasak, bumbu-bumbu rempah direbus lama dengan tulang hingga mengental.

"Tidak tahu ya, tapi kata orang begitu kuahnya beda. Masakan ibu (dagingnya) juga empuk," tukasnya.

Pada momentum Lebaran, pengunjung meningkat dua kali lipat. Bahkan ia yang dibantu lebih dari tiga pelayan mengaku kerepotan.

"Ada yang tidak kebagian kasihan, bagaimana lagi tempatnya memang di kampung seperti ini," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com