Kata dia, awalnya memang kesulitan mencari Bakso Tempuran. Namun sekali mencicipi akan menjadi langganan karena rasa yang enak.
"Iya sulit (cari tempat), kampung gini. Tapi rasanya ngangenin. Demak cuma ini," tukasnya.
Bakso balungan Mak Jah setiap harinya buka pukul sekitar pukul 10.00 WIB - 17.00 WIB. Namun jam buka bisa mundur apabila stok habis lebih awal. Setiap mangkok dihargai Rp 30.000-an.
Irma (33), anak dari Mak Jah enggan menyebutkan berapa porsi setiap harinya yang laku terjual. Namun apabila pelanggan ramai, lebih dari 500 kilogram (kg) tulang habis.
"Tidak menghitung, Alhamdulillah, banyak rombongan ada Semarang, Yogyakarta, Kudus. Pas ramai di atas 500 (kg) bisa ambil lagi," terangnya.
Kata Irma, yang menjadi daya tarik bakso ini terletak pada kuah hasil racikan ibunya. Dalam proses memasak, bumbu-bumbu rempah direbus lama dengan tulang hingga mengental.
"Tidak tahu ya, tapi kata orang begitu kuahnya beda. Masakan ibu (dagingnya) juga empuk," tukasnya.
Pada momentum Lebaran, pengunjung meningkat dua kali lipat. Bahkan ia yang dibantu lebih dari tiga pelayan mengaku kerepotan.
"Ada yang tidak kebagian kasihan, bagaimana lagi tempatnya memang di kampung seperti ini," tukasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.