Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara, Usia Pelaku Hampir 18 Tahun

Kompas.com - 08/02/2024, 12:21 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga anaknya menjadi korban pembunuhan di Kabupaten Penajem Utara, Kalimantan Timur.

Pembunuhan terjadi di rumah korban di Desa Babulu, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Selasa, (6/2/2024) dini hari.

Korban adalah Waluyo (35) dan istrinya, SW (34). Serta tiga anaknya yang masih di bawah umur yakni RJS (15), VDS (11) dan ZAA (3).

Belakangan terungkap bahwa pelaku pembunuhan adalah JND (17), yang tercatat sebagai seorang pelajar. JND juga tercatat sebagai tetangga korban.

Baca juga: Pengakuan Pelajar SMK Pembunuh Sadis Satu Keluarga di Penajam Paser Utara

Dan berikut sederet fakta pembunuhan yang menewaskan lima orang dalam satu keluarga itu:

Pelaku dalam kondisi mabuk

Sebelum melakukan pembunuhan, pelaku sempat minum minuman keras dengan beberapa temannya di lokasi yang tak jauh dari rumah korban.

Setelah itu, JND pulang ke rumah untuk mengambil parang tanpa gagang sepanjang 60 sentimeter. Lalu ia menuju rumah korban yang tak jauh dari rumahnya untuk melakukan aksinya.

Sebelum pembunuhan terjadi, sempat ada konflik sepele antara keluarga korban dan keluarga pelaku.

Salah satunya adalah masalah ayam dan korban belum mengembalikan helm yang telah dipinjam selama tiga hari.

Baca juga: Kasus Pembunuhan 5 Orang di Penajam Paser Utara oleh Siswa SMK, Pelaku Juga Perkosa 2 Korbannya

Selain itu disebut-sebut bahwa pelaku semakin menjalin hubungan asmara dengan korban RJS.

Namun hubungan mereka kandas karena tak direstui oleh Waluyo dan istrinya yang juga menjadi korban tewas.

“Sementara ini, dendam karena percekcokan antar tetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres PPU, AKBP Supriyanto pada Selasa (6/2/2024).

Perkosa dua korbannya

Ilustrasi garis polisi. ABC INDONESIA Ilustrasi garis polisi.
Saat tiba di rumah korban, JND mematikan listrik rumah Waluyo. Saat itu hanya ada korban SW dan tiga anaknya dalam rumah.

Sementara Waluyo berada di luar rumah. Tak lama, Waluyo pulang dan saat masuk ke ruang tamu, ia langsung ditebas menggunakan parang oleh JND.

SW yang mendengar suara ribut-ribut pun terbangun. Ia kemudian dibunuh dengan menggunakan parang oleh JND.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com