Hal yang sama juga dilakukan JND kepada tiga korban lainnya yang masih di bawah umur yakni RJS, VDS dan ZAA.
Selain itu, pelaku juga memperkosa korban SW dan RJS. keduanya ditemukan dalam kondisi tewas bersimbah darah dan tak mengenakan busana.
“Dari keterangan pelaku, setelah melakukan pembunuhan, ia melakukan pemerkosaan terhadap ibu dan anak yang dewasa setelah itu ditinggalkan,” kata AKBP Supriyanto.
Setelah itu pelaku pergi meninggalkan TKP dengan membawa tiga ponsel serta uang Rp 300.000 milik korban.
Usai melakukan pembunuhan, pelaku pulang ke rumah dan ganti baju.
Lalu ia mengajak kakaknya untuk lapor RT. Saat itu ia memberikan kesaksian palsu yakni mengaku melihat tiga hingga sepulu orang yang melakukan pembunuhan.
“Selesai melakukan pembunuhan, tersangka mengajak kakaknya ke pak RT untuk melapor terkait adanya kasus pembunuhan ini, ia beralibi kalau pelakunya bukan dia,” jelas Kapolres.
Pihak RT pun membuat laporan ke polisi. JND pun diminta keterangan sebagai saksi.
Namun keterangannya tak sama dengan hasil olah TKP. Polisi yang melakukan penyelidikan kemudian menetapkan JND sebagai pelaku tunggal.
Polisi juga menjelaskan bahwa pelaku masih di bawah umur dan berstatus dengan siswa salah satu sekolah menengah di Babulu.
Baca juga: Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara, 5 Orang Tewas, Pelaku Masih SMK
Reka adegan pembunuhan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur digelar pada Rabu (7/2/2024).
Kasat Reskrim Polres PPU, AKP Dian Kusnawan mengatakan bahwa ada sebanyak 56 reka adegan yang diperagakan langsung oleh tersangka.
Mulai dari saat ia menenggak minuman keras bersama temannya, merencanakan pembunuhan dan pemerkosaan, melancarkan aksi kejinya, hingga melaporkan sendiri perbuatannya itu ke Ketua RT setempat.
Proses rekonstruksi dilakukan sejak pukul 16.00 Wita hingga 20.00 Wita.
Turut dihadirkan beberapa saksi, yakni kakak tersangka, Ketua RT 18, serta teman yang bersama tersangka saat menenggak minuman keras.