Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Indonesia dari Tapal Batas...

Kompas.com - 29/11/2023, 15:36 WIB
Robertus Belarminus,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

Menyambut pesta demokrasi

Terbatasnya akses transportasi ke Krayan tidak hanya menjadi persoalan bagi pembangunan dan perekonomian wilayah tersebut.

Menjelang Pemilu 2024, mendistribusikan logistik pemilu ke Krayan juga merupakan suatu tantangan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nunukan, Rahman mengatakan, dari 763 TPS di Kabupaten Nunukan, sebanyak 90 TPS di antaranya ada di Krayan.

Distribusi logistik pemilu untuk kebutuhan puluhan TPS yang ada di Krayan itu hanya dapat dilakukan lewat jalur udara.

“Terkait distribusi ke Krayan memang satu-satunya cara melalui transportasi udara,” kata Rahman, kepada Kompas.com, Rabu (29/11/2023).

Rencananya, KPU Nunukan akan menyewa penerbangan sipil untuk pengiriman logistik pemilu ke Krayan. Sementara, rencana alternatifnya yakni dengan memakai pesawat milik TNI atau Polri.

“Kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak dalam hal pengiriman logistik, baik kepada pihak penerbangan sipil, maupun ke alternatif ke armada TNI, termasuk ke (jasa) pengirim-pengirim (seperti) ke pihak pos, kargo,” kata Rahman.

Pengiriman logistik pemilu ke Krayan via jalur udara pun sebenarnya tidak mudah. Sebagai gambaran, lima kecamatan di Krayan membutuhkan 450 kotak suara pada pemilu kali ini.

Dalam sekali penerbangan pesawat ke Krayan, kata Rahman, hanya mampu memuat 20-22 kotak suara yang telah dirakit.

Tentu saja untuk mengirim semua kotak suara tersebut ke Krayan tidak cukup satu kali penerbangan dan ongkosnya pun menjadi mahal.

Sebab, logistik pemilu yang diangkut lewat jalur udara dari Kabupaten Nunukan akan dibawa dulu ke Long Bawan di Kecamatan Krayan, sebelum disebar ke kecamatan lainnya.

Baca juga: Gubernur Kaltara Tiba di Krayan, Disambut Tarian Busak Baku

Sementara, jarak antar kecamatan, seperti dari Long Bawan ke Krayan Selatan dan Krayan Tengah bisa hingga 8 jam perjalanan darat.

Itu pun kalau cuaca baik. Jika tidak, pihaknya harus menempuh jalur udara dengan menyewa pesawat lagi untuk membawa logistik pemilu dari Long Bawan ke dua kecamatan itu.

“Yang jelas sampai miliaranlah itu. Angka pasti belum bisa (disebut), karena kita harus melelangnya. Intinya, anggaran itu sudah tersedia untuk pelaksanaan pemilu. Cuma memang, untuk wilayah itu (Krayan), membutuhkan biaya sangat besar,” kata dia.

Rahman menyatakan, tugas KPU Kabupaten Nunukan memang tidak mudah untuk menyalurkan logistik pemilu ke Krayan.

Namun, pihaknya akan berupaya supaya distribusi logistik pemilu bisa sampai tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan efisien.

Tidak hanya ke Krayan, tapi ke semua daerah terdepan dan terluar lainnya yang ada di dalam wilayah Nunukan, yang masih sulit dijangkau karena terbatasnya akses transportasi.

“Ada juga daerah Nunukan yang sulit dijangkau, di Lumbis Hulu, Pulau Keras. Jadi, memang untuk wilayah-wilayah itu jadi prioritas pertama dalam rencana awal. Dalam hal distribusi logistik, kami memperhatikan yang terjauh dan terluar, kami persiapkan jauh-jauh,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Regional
Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Regional
Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Regional
Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Regional
Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Regional
Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com