Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Jadi Korban Perundungan, Mirawati Utang Rp 3 Juta untuk Biaya Pengobatan

Kompas.com - 15/11/2023, 16:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Siswa SMPN 6 Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) menjadi korban perundungan.

Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi pada Rabu (25/10/2023).

Sebelum kasus tersebut masuk ke ranah hukum, pihak sekolah sempat melakukan mediasi dengan mempertemukan kedua pihak pada Selasa (24/10/2023).

Dalam video yang beredar, korban dipukuli berkali-kali oleh sekelompok siswa yang masih mengenakan seragam sekolah.

Bahkan, perekam beberapa kali meneriakkan kata-kata "bunuh" saat pelaku memukuli korban.

"Guguah (pukul), terus, mati, bunuh, bunuh, bunuh terus, anjing bunuh, hantam ke dalam sawah, mati anjing, kepalanya tinju," kata perekam video.

Baca juga: Kasus Perundungan Siswa SMP di Agam Sumbar, Korban Lapor Polisi

Korban yang terus berjalan hanya melindungi kepalanya agar tidak terkena pukulan. Pelaku kemudian mendorongnya ke lahan sawah dan menendangnya.

Tak ditanggung BPJS, ibu korban pinjam uang

Ibu korban, Mirawati (38) mengatakan, untuk biaya rawat jalan anaknya tidak masuk dalam tanggungan asuransi kesehatan (BPJS).

"Jadi biayanya harus saya carikan sendiri sampai sekarang sudah Rp3 juta, biaya yang saya keluarkan untuk pengobatan," ujarnya, Selasa (14/11/2023).

Biaya tersebut diperoleh dari hasil pinjaman pada kerabat dan masyarakat setempat. Biaya bisa bertambah karena anaknya masih harus mendapat perawatan lanjutan.

"Saya hanya ingin anak kami tetap mendapat pengobatan dan bisa beraktifitas seperti sedia kala. Jadi meski harus berutang saya akan tetap berusaha mengobatinya," terang Mira.

Korban mengalami pendarahan di bagian kepala dan infeksi hidung dan tenggorokan. Mira pun berharap ada bantuan untuk anaknya.

"Kalau memang ada yang mau membantu, tentu akan saya terima supaya anak saya bisa kembali sembuh," katanya.

Baca juga: Video Viral Perundungan Siswa di Agam, Kepala Korban Dipukul Berkali-kali dan Diancam Dibunuh

Sering dapat perlakuan kasar

Mirawati mengatakan, sebelum video tersebut viral, anaknya sudah sering mendapat perlakuan kasar di sekolah.

Menurutnya, anaknya adalah sosok pendiam dan menjauhi perkelahian.

"Jadi setelah adanya video viral itu, baru anak saya mengakui bahwa sudah sering mendapatkan perlakuan serupa," terangnya.

Menurut keterangan anaknya, perlakuan itu dilakukan oleh siswa lain secara bergantian. Kendati demikian anaknya tak pernah mengadu dan belajar seperti biasa.

Namun setelah video tersebut viral, perundungan yang dialami korban akhirnya terungkap.

"Jadi anak saya sempat takut juga pergi ke sekolah, tapi kami meyakinkannya untuk tetap belajar," jelasnya, Selasa (14/11/2023).

Baca juga: Terdakwa Pencabulan Anak Kandung Dibebaskan Hakim, Kejari Agam Kasasi

Menurutnya terduga pelaku perundungan masih sekolah seperti biasa dan hanya menandatangani surat perjanjian.

Dalam perjanjian itu pelaku dilarang datang dan pulang sekolah sendirian (harus diantar jemput oleh orang tua).

Pemkab Agam terjunkan tim

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Agam langsung menerjunkan tim untuk menelusuri kasus perundungan itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam, Isra mengatakan bahwa korban merupakan siswa di sebuah sekolah tingkat lanjut di Lubuk Basung.

Pihaknya pun memerintahkan Sekretaris Disdik Agam untuk melakukan mediasi.

"Mediasi juga melibatkan pihak Polres Agam, pemerintah nagari, tokoh masyarakat dan tokoh adat," kata Isra, Rabu (25/10/2023).

Menurutnya, pihak keluarga pelaku dan korban turut hadir dalam upaya mediasi tersebut. Sayangnya, upaya mediasi itu belum membuahkan hasil lantaran tokoh adat dari pihak korban tidak hadir.

Baca juga: Kasus Anak Setubuhi Ibu Kandung di Bukittinggi, IPWL Agam Solid: Pelaku Positif Narkoba

Apabila dari pertemuan tersebut tidak menemukan titik terang, maka pihak keluarga korban akan melaporkan permasalahan tersebut ke Polres Agam," katanya lagi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ibu Siswa SMP Korban Perundungan di Agam Tidak Mampu Biayai Pengobatan Anaknya, Terpaksa Berutang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com