PADANG, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menetapkan status tanggap darurat bencana terkait kejadian banjir dan longsor yang mengakibatkan tewasnya dua orang warga.
Status tanggap darurat bencana tersebut berlangsung selama 14 hari ke depan terhitung Sabtu (15/7/2023).
"Pemkab telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bambang Warsito yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/7/2023).
Baca juga: Banjir di Agam Sumbar, 2 Warga Tewas Tertimbun Longsor
Bambang mengatakan banjir dan longsor menimpa tiga nagari atau desa di Kecamatan Tanjung Raya.
Di desa Koto Malintang, jalan ruas provinsi tertutup longsor. Kemudian di Muko-Muko terdapat lima titik longsor sehingga warga mengungsi di Masjid Antokan.
Dua rumah rusak parah, asrama laki-laki SMU Agam Cendekia tertimpa longsor, dan satu warung milik warga rusak.
Baca juga: Kasus Anak Setubuhi Ibu Kandung di Bukittinggi, IPWL Agam Solid: Pelaku Positif Narkoba
Kemudian di nagari Tanjung Sani, dilaporkan terjadi banjir dan longsor. Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke masjid. Adapun di nagari Sungai Batang dilaporkan ada dua titik longsor.
Dalam bencana ini ada dua warga yang meninggal. Mereka adalah pasangan suami istri H (53) dan AS (52) yang meninggal karena tertimbun longsor.
"Kita imbau warga agar waspada terhadap bencana sebab kondisi cuaca masih ekstrem," kata Bambang.
Sebelumnya diberitakan hujan deras, banjir dan longsor terjadi di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat (14/7/2023).
Akibatnya dua orang warga meninggal dunia dan 12 rumah mengalami kerusakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.