PALEMBANG, KOMPAS.com- Gunung sampah setinggi tiga meter yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang, Sumatera Selatan kembali terbakar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (2/10/2023).
Pantauan di lapangan, api menjalar dari bawah tumpukan sampah yang telah menggunung.
Dalam hitungan detik, api pun menjalar ke atas puncak gunung sampah dan melahap sampah yang ada di sekitar.
Baca juga: Jika Suhu Tinggi, Pemkot Yogyakarta Bakal Pasang Cerobong di Depo Sampah
Bahkan, kobaran api dan asap hitam mulai mendekati pemukiman warga yang ada di sebelah TPA Sukawinatan.
Muhammad Akbar (23) salah satu warga yang tinggal di belakang TPA Sukawinatan mengatakan, api yang membakar gunung sampah itu telah berlangsung sejak tiga hari yang lalu.
Saat itu hanya ada kepulan asap dari bawah tumpukan sampah.
Namun, karena kondisi yang terus mengering tumpukan sampah tersebut kembali tersulut api hingga menyebabkan kebakaran kembali berlangsung.
“Kami khawatir mengenai rumah, sebab kanal yang ada di sebelah TPA sudah mengering,” kata Akbar, di lokasi kejadian.
Baca juga: Masa Transisi Tanggap Darurat Bencana, TPA Sarimukti Dipadatkan
Akbar menjelaskan, kebakaran TPA ini sudah empat kali berlangsung. Pada September 2023, TPA Sukawinatan telah tiga kali terbakar.
Akibat kejadian itu, warga sekitar kini harus waspada karena kondisi api yang berada di belakang rumah mereka.
“Bau asapnya itu sesak di dada. Kami juga harus menggunakan masker, sebab yang terbakar itu plastik,” ujarnya.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto membenarkan kejadian itu.
Ia menjelaskan, tim dari Manggala Agni saat ini telah berada di lokasi untuk memadamkan api.
Hanya saja, proses pemadaman sulit dilakukan karena material yang terbakar itu merupakan plastik sehingga petugas pun harus menggali menggunakan alat berat untuk mematikan titik api.
“Karena bila tidak digali pemadaman akan sulit, sebab ini adalah sampah bukan gambut,” ungkapnya.
Baca juga: Titik Api Masih Ditemukan di TPA Jatibarang Semarang, Pemadaman Gunakan Helikopter Water Bombing
Ferdian pun belum mengetahui penyebab terbakarnya TPA Sukawinatan yang berlangsung secara berulang.
Namun, ia memperkirakan kondisi cuaca yang kini mengering, membuat tumpukan sampah itu mudah terbakar terlebih lagi sampah mengandung gas metan.
"Rawan untuk terjadinya kebakaran. Untuk itu, kami menghimbau warga agar waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran,”imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.