Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Sampah TPA Sukawinatan Palembang Terbakar, Api Mulai Dekati Rumah Warga

Kompas.com - 02/10/2023, 17:31 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Gunung sampah setinggi tiga meter yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang, Sumatera Selatan kembali terbakar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (2/10/2023).

Pantauan di lapangan, api menjalar dari bawah tumpukan sampah yang telah menggunung.

Dalam hitungan detik, api pun menjalar ke atas puncak gunung sampah dan melahap sampah yang ada di sekitar.

Baca juga: Jika Suhu Tinggi, Pemkot Yogyakarta Bakal Pasang Cerobong di Depo Sampah

Bahkan, kobaran api dan asap hitam mulai mendekati pemukiman warga yang ada di sebelah TPA Sukawinatan.

Muhammad Akbar (23) salah satu warga yang tinggal di belakang TPA Sukawinatan mengatakan, api yang membakar gunung sampah itu telah berlangsung sejak tiga hari yang lalu.

Saat itu hanya ada kepulan asap dari bawah tumpukan sampah.

Namun, karena kondisi yang terus mengering tumpukan sampah tersebut kembali tersulut api hingga menyebabkan kebakaran kembali berlangsung.

“Kami khawatir mengenai rumah, sebab kanal yang ada di sebelah TPA sudah mengering,” kata Akbar, di lokasi kejadian.

Baca juga: Masa Transisi Tanggap Darurat Bencana, TPA Sarimukti Dipadatkan

Akbar menjelaskan, kebakaran TPA ini sudah empat kali berlangsung. Pada September 2023, TPA Sukawinatan telah tiga kali terbakar.

Akibat kejadian itu, warga sekitar kini harus waspada karena kondisi api yang berada di belakang rumah mereka.

“Bau asapnya itu sesak di dada. Kami juga harus menggunakan masker, sebab yang terbakar itu plastik,” ujarnya.

 

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto membenarkan kejadian itu.

Ia menjelaskan, tim dari Manggala Agni saat ini telah berada di lokasi untuk memadamkan api.

Hanya saja, proses pemadaman sulit dilakukan karena material yang terbakar itu merupakan plastik sehingga petugas pun harus menggali menggunakan alat berat untuk mematikan titik api.

“Karena bila tidak digali pemadaman akan sulit, sebab ini adalah sampah bukan gambut,” ungkapnya.

Baca juga: Titik Api Masih Ditemukan di TPA Jatibarang Semarang, Pemadaman Gunakan Helikopter Water Bombing

Ferdian pun belum mengetahui penyebab terbakarnya TPA Sukawinatan yang berlangsung secara berulang.

Namun, ia memperkirakan kondisi cuaca yang kini mengering, membuat tumpukan sampah itu mudah terbakar terlebih lagi sampah mengandung gas metan.

"Rawan untuk terjadinya kebakaran. Untuk itu, kami menghimbau warga agar waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran,”imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jateng Kirim Dua Calon Paskibraka Nasional 2024, Dua Lainnya Jadi Cadangan

Jateng Kirim Dua Calon Paskibraka Nasional 2024, Dua Lainnya Jadi Cadangan

Regional
Bertemu Jokowi, Projo Sulsel Sebut Siap Menangkan Danny Pomanto pada Pilkada Sulsel

Bertemu Jokowi, Projo Sulsel Sebut Siap Menangkan Danny Pomanto pada Pilkada Sulsel

Regional
Cerita Aco Terombang-ambing Sambil Peluk Anaknya di Perairan Labuan Bajo, Bertahan dengan Boks Ikan

Cerita Aco Terombang-ambing Sambil Peluk Anaknya di Perairan Labuan Bajo, Bertahan dengan Boks Ikan

Regional
Bupati Merauke Romanus Mbaraka Serahkan SK PPPK bagi 443 Tenaga Fungsional Guru dan Kesehatan

Bupati Merauke Romanus Mbaraka Serahkan SK PPPK bagi 443 Tenaga Fungsional Guru dan Kesehatan

Regional
Produk Inovasi Ring Jantung dari UGM Siap Masuk Tahap Uji Klinis

Produk Inovasi Ring Jantung dari UGM Siap Masuk Tahap Uji Klinis

Regional
Survei Kesehatan Indonesia, Kasus 'Stunting' di Banyumas Naik 4,3 Persen

Survei Kesehatan Indonesia, Kasus "Stunting" di Banyumas Naik 4,3 Persen

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P pada Pilkada Semarang

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P pada Pilkada Semarang

Regional
Truk Alami Rem Blong Akibatkan Kecelakaan Karambol di Exit Tol Bawen, Tak Ada Korban Jiwa

Truk Alami Rem Blong Akibatkan Kecelakaan Karambol di Exit Tol Bawen, Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Hendak Menyeberang, Bocah 2 Tahun Tewas Terlindas Truk Tronton

Hendak Menyeberang, Bocah 2 Tahun Tewas Terlindas Truk Tronton

Regional
Usai Minum Kopi Kedaluwarsa, 3 Perempuan di NTT Muntah-muntah dan Dilarikan ke RS

Usai Minum Kopi Kedaluwarsa, 3 Perempuan di NTT Muntah-muntah dan Dilarikan ke RS

Regional
Nama Kaesang Muncul di Bursa Pilkada Jateng, PDI-P Kota Semarang Angkat Bicara

Nama Kaesang Muncul di Bursa Pilkada Jateng, PDI-P Kota Semarang Angkat Bicara

Regional
Diselidiki, Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Lampung Barat

Diselidiki, Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Lampung Barat

Regional
Tak Khawatir Lawan Koalisi Besar pada Pilkada Solo, FX Rudy: Kami Sudah Biasa Tercabik-cabik

Tak Khawatir Lawan Koalisi Besar pada Pilkada Solo, FX Rudy: Kami Sudah Biasa Tercabik-cabik

Regional
Kepala Sekolah Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, DPRD Panggil Kepala Dinas Pendidikan Purworejo

Kepala Sekolah Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, DPRD Panggil Kepala Dinas Pendidikan Purworejo

Regional
Polisi Beberkan Cara Bedakan Oli Asli dan Palsu Merek AHM MPX 1

Polisi Beberkan Cara Bedakan Oli Asli dan Palsu Merek AHM MPX 1

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com