Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Inovasi Ring Jantung dari UGM Siap Masuk Tahap Uji Klinis

Kompas.com - 05/07/2024, 15:23 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan riset pembuatan ring jantung atau stent jantung.

Riset stent jantung yang dinamakan Inastent ini dimulai sejak tahun 2013.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Pemasangan Ring Jantung Dilakukan?

Salah satu anggota peneliti, Prof Widowati Siswomihardjo mengatakan, riset pembuatan ring jantung ini ditargetkan mulai tahap uji klinis pada tahun depan.

"Jika tidak ada kendala, kita targetkan akan dilakukan uji klinis mulai tahun depan," ujar Prof Widowati Siswomihardjo salah satu anggota peneliti dalam keterangan tertulis Humas UGM, Jumat (5/07/2024).

Riset stent jantung ini dimulai sejak tahun 2013 dan sudah mendapatkan paten terkait desain dan bahan prototipe ring jantung.

Ada sebanyak 40 peneliti dari dosen hingga mahasiswa yang terlibat dalam riset ini. Produk inovasi di bidang kesehatan ini tengah diuji coba untuk dipasangkan pada hewan yang lebih besar dari sebelumnya sudah diuji untuk dipasangkan pada hewan lebih kecil.

Apabila berhasil dan tidak menemui banyak kendala, produk ini akan diuji pada manusia atau pasien yang mengalami riwayat penyakit jantung.

Riset stent jantung ini lanjut Widowati terbilang berlangsung cukup lama. Sebab di awal membutuhkan proses panjang dalam pembuatan prototipe dan pemilihan bahan ring jantung dengan melibatkan peneliti lintas disiplin.

"Kini, bisa dikatakan ada dua inovasi riset yang kita lakukan, terkait bahan metal stent yang sudah dipatenkan sebagai stent generasi pertama. Untuk generasi selanjutnya terkait drug eluting stent," tuturnya.

Baca juga: Mencegah Penyumbatan Kembali Usai Pasang Ring Jantung

Widyawati mengaku tidak terburu-buru mengejar target produk inovasi ini bisa diproduksi massal, karena memerlukan waktu untuk tahapan uji klinis.

"Prosesnya sangat menantang dan sejauh ini hasilnya sudah bagus," tandasnya.

Disampaikan, Widowati jika nantinya produk ini berhasil melalui tahapan uji klinis dan mendapat izin uji edar, produk tersebut diharapkan bisa kompetitif dengan produk impor.

"Seharusnya lebih murah dan dicover BPJS," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Bayinya di Pinggir Jalan, Mahasiswi di Sumba Timur Diamankan

Buang Bayinya di Pinggir Jalan, Mahasiswi di Sumba Timur Diamankan

Regional
Belum Bayar Kontrakan, Mahasiswa Manokwari di Sejumlah Daerah Terancam Diusir

Belum Bayar Kontrakan, Mahasiswa Manokwari di Sejumlah Daerah Terancam Diusir

Regional
Tepergok Berbuat Asusila dengan Iparnya, Sekdes di Brebes Didemo Warga, Diminta Mundur

Tepergok Berbuat Asusila dengan Iparnya, Sekdes di Brebes Didemo Warga, Diminta Mundur

Regional
Jelang MotoGP 2024, Lintasan Sirkuit Mandalika Akan Dicat Ulang

Jelang MotoGP 2024, Lintasan Sirkuit Mandalika Akan Dicat Ulang

Regional
Pesawat Batal Terbang akibat Erupsi Lewotobi Laki-laki, Penumpang Beralih Pakai Kapal

Pesawat Batal Terbang akibat Erupsi Lewotobi Laki-laki, Penumpang Beralih Pakai Kapal

Regional
Soal Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Kalau 'Rembuke Dadi' Bisa Satu Pasang

Soal Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Kalau "Rembuke Dadi" Bisa Satu Pasang

Regional
Basoka Lawiya, Anggota KKB yang Tewas Ditembak Aparat Diduga Terlibat Pembunuhan Sopir Angkot

Basoka Lawiya, Anggota KKB yang Tewas Ditembak Aparat Diduga Terlibat Pembunuhan Sopir Angkot

Regional
Prioritaskan Kader, 13 Rekom PKB untuk Pilkada Jateng Sudah Turun

Prioritaskan Kader, 13 Rekom PKB untuk Pilkada Jateng Sudah Turun

Regional
Hendak Diwisuda, Mahasiswi Unnes Meninggal akibat Motornya Tabrakan dengan Feeder Trans Semarang

Hendak Diwisuda, Mahasiswi Unnes Meninggal akibat Motornya Tabrakan dengan Feeder Trans Semarang

Regional
Curi HP untuk Biaya Pengobatan Ibunya, Seorang Pria di Ketapang Kalbar Dibebaskan

Curi HP untuk Biaya Pengobatan Ibunya, Seorang Pria di Ketapang Kalbar Dibebaskan

Regional
22 Orang Belum Ditemukan dalam Bencana Longsor Tambang Emas Gorontalo

22 Orang Belum Ditemukan dalam Bencana Longsor Tambang Emas Gorontalo

Regional
1.000 Ton Pupuk Tenggelam Bersama Kapal yang Terbalik di Pangkalpinang

1.000 Ton Pupuk Tenggelam Bersama Kapal yang Terbalik di Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Satu Anggota KKB di Nabire, Papua Tengah

Polisi Tangkap Satu Anggota KKB di Nabire, Papua Tengah

Regional
'Partai Hijau' Berkoalisi Tantang Petahana di Pilkada Semarang 2024

"Partai Hijau" Berkoalisi Tantang Petahana di Pilkada Semarang 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 8 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 8 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Hujan Lebat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com