BANYUMAS, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), kasus stunting di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, naik menjadi 20,9 persen.
Hasil survei tersebut bertolak belakang dengan target pemkab yang ingin menurunkan angka stunting dari kisaran 16 persen menjadi 14 persen.
Namun, Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengeklaim, berdasarkan hasil timbangan serentak, angka stunting di wilayahnya berada di kisaran 15 persen.
Baca juga: 1.598 Balita di Padang Alami Stunting
"Itu data berdasarkan SKI, tapi kalau ikut timbangan serentak berada di angka 15 persen. Itu by name dan by adress, bisa cek satu per satu dan kami pastikan," kata Hanung usai acara rempug stunting di Pendapa Bupati, Jumat (5/7/2024).
"Angka survei itu agak mengkhawatirkan, padahal 2024 kami optimis (angka stunting) bisa berada di 14 persen," lanjut Hanung.
Hanung mengatakan, ada 30 skenario penurunan stunting. Mulai dari pemberian makanan, bantuan ternak lele supaya menunjang pendapatan dan kesehatan dan lainnya.
"Persoalannya, di tataran implementasi, misalkan saat pemberian makanan akan saya kontrol langsung dan saya pantau apakah efektif. (Target) 14 persen agak berat, tapi kami optimis," ujar Hanung.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Banyumas, Krisianto mengaku kaget dengan hasil survei tersebut.
Berdasarkan data dari 2021, kasus stunting di Banyumas adalah 21,5 persen. Kemudian pada 2022 turun menjadi 16,6 persen berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI).
"Dari 2021 sampai 2022 turun 5 persen, ternyata (sekarang) naik 4,3 persen jadi 20,9 persen, tapi ini survei dari SKI," kata Kris.
Atas hasil survei tersebut, pihaknya diberi kesempatan untuk melakukan interprestasi serentak atau intak.
"Ternyata naik, sehingga diberi kesempatan yang dilakukan intak tanggal 1 sampai 30 Juni dan hasilnya 15,88 persen, jauh dari angka survei itu," jelas Kris.
Kris mengatakan, selama ini pemkab telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting. Salah satunya dengan pendampingan OPD dan rumah sakit sejak 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.