Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kelima, Kebakaran Gunungan Sampah di TPA Sukawinatan Palembang Belum Padam

Kompas.com - 15/08/2023, 19:25 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Kebakaran gunung sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan, Palembang, Sumatera Selatan yang sudah berlangsung selama lima hari sampai saat ini belum juga padam meskipun dua unit helikopter water bombing diturunkan.

Lambannya proses pemadaman gunung sampah tersebut dikarenakan lokasi titik api karena kondisi sampah yang mulai mengering ditambah lagi gas metan pemicu percikan api terus menjalar.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, kebakaran TPA Sukawinatan sebelumnya sempat padam. Namun api kembali muncul dari titik bawah sehingga kebakaran muncul lagi.

Baca juga: Gunung Sampah di TPA Sukawinatan Palembang Terbakar

“Saya putuskan karena hari ini belum ada hujan kita pakai Heli Water bombing. Sampai saat ini sekitar 200 kubik air lebih yang ditumpahkan ke lokasi api, itu juga belum lagi pemadaman lewat darat," kata Herman saat meninjau lokasi.

Seluruh pihak terkait hingga BPBD saat ini telah diturunkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Selain itu, titik lokasi yang mudah terbakar diminta untuk segera dibasahi agar api tidak terus menjalar.

“Ini akan terus kita pantau guna memastikan apinya tidak menyala lagi," tambahnya.

Herman masih belum dapat memastikan penyebab terjadi kebakaran ada unsur kesengajaan atau tidak. Sebab mereka fokus untuk memadamkan api karena asap dari kebakaran itu dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat di sekitar lokasi TPA.

Selain itu, ia pun menginstruksikan Walikota Palembang melalui Dinas Kesehatan untuk membagikan masker kepada warga-warga sekitar TPA.

"Saat ini para pemulung belum diizinkan masuk ke area TPA karena ini bahaya bagi kesehatan mereka. Kita upayakan api benar-benar padam sehingga tidak mencemari udara," ungkapnya.

Baca juga: Kerugian Akibat Kebakaran Kapal di Pelabuhan Jongor Tegal Capai Ratusan Miliar

Diberitakan sebelumnya,gunung sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang, Sumatera Selatan terbakar, setelah satu pekan tidak terjadi hujan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota (DLHK) Palembang Akhmad Mustain mengatakan, terbakarnya gunung sampah tersebut akibat kondisi kemarau yang kini sedang berlangsung. Sehingga, tumpukan sampah menjadi mengering dan memicu terjadi kebakaran.

“Karena sampah mengandung gas metan ditambah kondisinya kering jadi sangat mudah terbakar ketika terjadi percikan api,”kata Mustain, Selasa (15/8/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com