Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Kompas.com - 04/05/2024, 08:40 WIB
Bayu Apriliano,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Guna mengantisipasi meroketnya harga pangan di pasaran, Pemerintah RI kembali menambah alokasi subsidi pupuk mencapai Rp 28 triliun atau 9,55 juta ton pupuk bersubsidi pada 2024.

Pemerintah juga menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi aman, saat musim tanam bagi para petani.

Hal tersebut disampaikan Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) RI saat kunjungannya di Desa Adiwarno Kecamatan Buayan Kebumen Jawa Tengah dalam keterangan resminya pada Jumat (3/5/2024) sore.

Baca juga: Fakta dan Kronologi Penimbunan 50 Ton Pupuk Bersubsidi di Makassar, 4 Orang Diamankan

Pihaknya menyampaikan, pemerintah akan menambah subsidi pupuk mencapai Rp 28 triliun atau sebanyak 9,55 juta ton pupuk bersubsidi.

“Subsidi pupuk sudah ditambah sekarang dari tadinya 4,76 juta ton di tahun 2023 sekarang sudah dinaikkan dua kali lipat sudah menjadi 9,55 juta ton dengan anggaran ditambah Rp 28 triliun,” kata Prihasto Styanto.

Pihaknya juga menjamin tidak terjadi kelangkaan pupuk di tingkat petani, saat memasuki musim tanam kedua.

Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah menekan harga pangan akibat dampak El Nino berkepanjangan pada tahun 2023.

“Jadi pupuk sudah tidak ada masalah, semua aturan yang terkait dengan pupuk sudah disiapkan tinggal eksekusi dari level provinsi sampai ke bawah."

"Sudah tidak ada masalah untuk pupuk, anggaran sudah disediakan pemerintah. Untuk itu, kelangkaan sudah bisa diatasi semuanya,” lanjutnya.

Baca juga: Penimbunan Pupuk Bersubsidi di Makassar Dibongkar, Salah Satu Pelaku Berusia 16 Tahun

Selain subisidi pupuk, pemerintah pusat juga terus mengirim bantuan alat mesin pertanian (alsintan) ke berbagai daerah termasuk Kebumen.

Menurut Prihasto, dukungan alsintan ini juga cukup penting untuk mendukung produktivitas pertanian, memanfaatkan waktu sebaik mungkin selama musim tanam.

Kementan juga telah memberikan bantuan berupa 4.000 unit pompa air di Jawa Tengah, guna pemenuhan pengairan di area lahan pertanian.

Kementan RI juga melakukan upaya perluasan area tanam dengan cara memanfaatkan aliran sungai untuk pengairan sawah tadah hujan.

Upaya ini untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Menurutnya, dalam satu bulan, minimal harus ada satu juta hektare lahan sawah sudah tertanami padi untuk kebutuhan pangan nasional dalam tiga bulan ke depan.

“Kita dorong pertanaman yang ada maksimalkan, manfaatkan sumber air seperti ini banyak sekali airnya ada dua meter sampai tiga meter kubik per detik seperti sekarang ini."

Baca juga: Kejari Karawang Tahan 2 Tersangka Korupsi Penyaluran Pupuk Bersubsidi

"Ini kalau dibuang ke laut apa tidak sayang, kenapa ini nggak dimanfaatkan tinggal didorong sedikit saja lima sampai enam meter sudah bisa mengairi,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Desa Adiwarno, Wawan Rajiko mengatakan, kedatangan jajaran Kementan menjadi angin segar bagi kalangan petani di desanya.

Sebab, para kelompok tani dapat lebih leluasa menyampaikan sejumlah persoalan pertanian yang selama ini dihadapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com