Salin Artikel

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Pemerintah juga menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi aman, saat musim tanam bagi para petani.

Hal tersebut disampaikan Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) RI saat kunjungannya di Desa Adiwarno Kecamatan Buayan Kebumen Jawa Tengah dalam keterangan resminya pada Jumat (3/5/2024) sore.

Pihaknya menyampaikan, pemerintah akan menambah subsidi pupuk mencapai Rp 28 triliun atau sebanyak 9,55 juta ton pupuk bersubsidi.

“Subsidi pupuk sudah ditambah sekarang dari tadinya 4,76 juta ton di tahun 2023 sekarang sudah dinaikkan dua kali lipat sudah menjadi 9,55 juta ton dengan anggaran ditambah Rp 28 triliun,” kata Prihasto Styanto.

Pihaknya juga menjamin tidak terjadi kelangkaan pupuk di tingkat petani, saat memasuki musim tanam kedua.

Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah menekan harga pangan akibat dampak El Nino berkepanjangan pada tahun 2023.

“Jadi pupuk sudah tidak ada masalah, semua aturan yang terkait dengan pupuk sudah disiapkan tinggal eksekusi dari level provinsi sampai ke bawah."

"Sudah tidak ada masalah untuk pupuk, anggaran sudah disediakan pemerintah. Untuk itu, kelangkaan sudah bisa diatasi semuanya,” lanjutnya.

Selain subisidi pupuk, pemerintah pusat juga terus mengirim bantuan alat mesin pertanian (alsintan) ke berbagai daerah termasuk Kebumen.

Menurut Prihasto, dukungan alsintan ini juga cukup penting untuk mendukung produktivitas pertanian, memanfaatkan waktu sebaik mungkin selama musim tanam.

Kementan juga telah memberikan bantuan berupa 4.000 unit pompa air di Jawa Tengah, guna pemenuhan pengairan di area lahan pertanian.

Kementan RI juga melakukan upaya perluasan area tanam dengan cara memanfaatkan aliran sungai untuk pengairan sawah tadah hujan.

Upaya ini untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Menurutnya, dalam satu bulan, minimal harus ada satu juta hektare lahan sawah sudah tertanami padi untuk kebutuhan pangan nasional dalam tiga bulan ke depan.

“Kita dorong pertanaman yang ada maksimalkan, manfaatkan sumber air seperti ini banyak sekali airnya ada dua meter sampai tiga meter kubik per detik seperti sekarang ini."

"Ini kalau dibuang ke laut apa tidak sayang, kenapa ini nggak dimanfaatkan tinggal didorong sedikit saja lima sampai enam meter sudah bisa mengairi,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Desa Adiwarno, Wawan Rajiko mengatakan, kedatangan jajaran Kementan menjadi angin segar bagi kalangan petani di desanya.

Sebab, para kelompok tani dapat lebih leluasa menyampaikan sejumlah persoalan pertanian yang selama ini dihadapi.

https://regional.kompas.com/read/2024/05/04/084036978/antisipasi-meroketnya-harga-pangan-alokasi-pupuk-ditambah-955-juta-ton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke