Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Jangan Ada Lagi Nyawa Melayang Setelah Laporan Polisi Dilayangkan

Kompas.com - 20/06/2024, 08:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BURHANIS, seorang pegusaha rental mobil, meregang nyawa akibat dikeroyok sekelompok orang di desa Sumbersuko, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, pada 6 Juni 2024 lalu.

Saat itu Burhanis sedang berupaya mengambil kembali mobil rentalnya yang diduga tidak dikembalikan penyewa.

Burhanis bersama tiga orang temannya mengikuti GPS dan diketahui mobil yang dicarinya ada di desa tersebut.

Nahas, mereka berempat justru diteriaki maling dan kemudian dikeroyok sekelompok orang. Burhanis meninggal dunia, sedangkan tiga temannya terluka.

Belakangan terungkap bahwa pada 21 Februari 2024 lalu, Burhanis pernah membuat laporan ke Polres Jakarta Timur. Hal itu diungkapkan Kapolres Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly pada rilis 13 Juni 2024.

Kematian Burhanis menambah jumlah nyawa melayang setelah sebelumnya sudah ada laporan kepolisian.

Tahun lalu, jika diingat kembali, ada seorang ibu muda di Bekasi yang meninggal akibat KDRT oleh suaminya. Ibu tersebut sebelumnya pernah melaporkan KDRT ke Polres Bekasi Kabupaten.

Lalu, empat orang anak ditemukan meninggal di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu 6 Desember 2023.

Sebelumnya pada hari Sabtunya, ibu para korban tersebut melapor ke Polsek Jagakarsa atas dugaan KDRT yang menimpanya yang diduga dilakukan suaminya.

Jika rentang 5 hari antara pelaporan dengan ditemukannya mayat anak-anak tersebut ada langkah yang diambil polisi terhadap terlapor, mungkin nasib keempat anak tersebut bisa jadi berbeda, nyawa mereka mungkin bisa diselamatkan.

Kisah lima orang korban tewas terkait pelaporan KDRT yang tidak ditindaklanjuti dengan tepat pernah saya tulis di Kompas.com awal Desember 2023 lalu.

Baca juga: Kasus di Bekasi dan Jagakarsa: Mendesaknya Penanganan Serius Laporan KDRT

Terlalu berlebihan jika kita berharap polisi Indonesia bisa secepat penanganan call center 911 seperti di film-film. Apalagi adegan di film seringkali ditambahkan dramatisasi yang jauh dari aslinya.

Namun membiarkan lambat penanganan terhadap laporan kepolisian pun bukan sesuatu yang tepat.

Keberhasilan Burhanis dalam mendapatkan titik lokasi mobilnya sebenarnya bisa menjadi petunjuk polisi yang menangani perkaranya untuk melakukan penyelidikan perkara lebih lanjut.

Apalagi perkara pencurian kendaraan bermotor seringkali terkendala tracking kendaraan maupun pelaku. Adanya teknologi yang dipakai pengusaha rental seperti Burhanis bisa membantu penyidik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com