AMBON, KOMPAS.com - Puluhan bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku ramai-ramai memilih mundur dari proses pencalegan.
Mereka mundur dari proses pencalegan dan juga kepengurusan partai lantaran kecewa dengan sikap istri Gubernur Maluku Widya Pratiwi Ismail yang dinilai telah mengintervensi proses penunjukan Plt Ketua DPD PAN Kepulauan Aru.
Pengunduran puluhan caleg PAN ini berlangsung di Kantor DPD PAN Kepulauan Aru di Dobo pada Minggu (17/9/2023).
Baca juga: Baliho Foto Senyuman Bacaleg Mulai Menjamur di Gunungkidul, Satpol PP Ungkap Sulit Ditertibkan
Proses pengunduran diri puluhan bacaleg dan kader PAN itu ditandai dengan pembacaan pernyataan sikap dan penandatanganan pengunduran diri dari partai.
Selanjutnya puluhan kader PAN ini ramai-ramai melepas atribiut partai berupa seragam dan juga papan nama partai.
Sekretaris DPD PAN Kepulauan Aru Ali Wamir mengatakan ia dan puluhan kader PAN lainnya memilih mundur karena tidak terima dengan intervensi dalam penunjukan Plt Ketua DPD PAN Kepulauan Aru.
"Itu membuat kami sangat kecewa," kata Ali kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin malam (19/9/2023).
Dia menjelaskan proses penunjukan Plt Ketua DPD PAN dilakukan pengurus DPW PAN Maluku setelah Ketua DPD PAN Kepulauan Aru sebelumnya tersangkut masalah hukum.
Rapat pleno penunjukan Plt Ketua DPD PAN Kepulauan Aru oleh DPW Maluku berlangsung di Ambon pada Agustus 2023 lalu.
"Jadi karena ketua ini bermasalah dengan hukum, kita usulkan ke DPW lalu DPW lakukan rapat pleno dan mereka memutuskan M Taufik Saimima sebagai Plt, tapi besok malamnya Ketua DPW dipanggil ke kediaman Ibu Widya lalu beliau usulkan orang lain untuk jadi Plt," kata Ali.
Ali mengungkapkan karena diintervensi oleh Widya, Ketua DPW PAN Maluku akhirnya menganulir rapat pleno penetapan Taufik Saimima sebagai Plt dan menunjuk Collin Lepuy sebagaj Plt.
Menurut Ali penunjukan Collin Lepuy sebagai Plt Ketua PAN Aru memunculkan kisruh karena Collin bukanlah kader PAN melainkan kader PDI-P.
"Dia (Collin) bukan kader PAN, dia kan kader PDI-P tiba-tiba gabung ke PAN dan ditunjuk sebagai Plt, itu yang sangat kami sayangkan," katanya.
Ali mengatakan saat pleno penetapan Collin sebagai Plt berlangsung sempat terjadi perbedaan pendapat hingga deadlock di DPW.
DPW kemudian mengundang DPD PAN Aru untuk dimintai pandangannya soal masalah itu pada 25 Agustus.
Baca juga: Polisi: Anak Bacaleg PDI-P Bukan Diperkosa Ayahnya, Ada Tersangka Lain
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.