Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kawah Sinila Dieng 1979, Bencana Gas Beracun yang Membuat Desa Kepucukan Dihapus dari Peta

Kompas.com - 23/08/2023, 23:19 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Rangkaian letusan itu juga dibarengi hujan abu, sehingga warga menyadari yang dihadapinya adalah sebuah letusan gunung berapi.

Diungkap pula bahwa warga yang berusaha lari menemukan bahwa desa mereka sudah terkepung lahar.

Sebagian penduduk bisa menyelamatkan diri melalui bukit-bukit yang lebih tinggi dan jalan-jalan setapak yang belum tertutup lahar.

Namun penduduk yang tidak dapat menyelamatkan diri kemudian meninggal karena menghirup gas beracun.

Kondisi jasad korban ditemukan tergeletak di jalanan. Dikatakan sejumlah warga bahwa jasad tersebut sudah tidak seperti mayat, karena hancur ketika dipegang.

Jumlah Korban Terus Bertambah

BPBD Jateng menyebut bahwa dalam tragedi letusan Kawah Sinila pada 1979 ini menyebabkan jatuhnya korban meninggal dunia sebanyak 149 jiwa, sementara 15.000 jiwa dari 6 desa di Dieng harus diungsikan.

Sementara arsip pemberitaan Harian Kompas, 22 Februari 1979 menyebut bahwa pada awalnya jumlah korban tewas akibat letusan Kawah Sinila yang berjumlah 136 jiwa.

Kemudian Harian Kompas pada (26/02/1979) melaporkan bahwa korban gas beracun Dieng akibat letusan Kawah Sinila bertambah menjadi 149 orang dengan jumlah pengungsi tercatat 998 orang.

Gas beracun akibat letusan tersebut diketahui masih terdeteksi hingga sebulan setelahnya.

Dihapusnya Nama Desa Kepucukan

Dilansir dari laman TribunBanyumas.com, saat ini nama Desa Kepucukan tidak lagi bisa ditemukan di petadi peta.

Ternyata setelah tragedi yang memakan korban jiwa tersebut, nama Desa Kepucukan tidak lagi bisa ditemukan di peta karena telah dihapus secara administratif.

Dikutip dari Kompas.id, memang pasca kejadian tersebut, Desa Kepucukan dinyatakan tidak layak huni akibat adanya gas beracun di kawasan tersebut.

Selain karena tidak layak huni, warga setempat juga banyak yang telah direlokasi baik di sekitar Kecamatan Batur maupun yang diikutkan ke dalam program transmigrasi.

Setelah itu, nama dan lokasi Desa Kepucukan hanya diingat oleh para korban selamat, saksi mata, dan warga setempat yang pernah mendengar tentang tragedi tersebut.

Kandungan Gas Beracun Kawah Sinila

Ahli Geologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Sachrul Iswahyudi ST, MT sempat menjelaskan tentang adanya gas beracun di Dieng kepada TribunBanyumas.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com