Ia menyebut bahwa kandungan panas bumi yang mengandung gas beracun memang menjadi potensi berbahaya di Dieng.
Sachrul menyebut, beberapa gas beracun yang ditemukan dan terkandung tinggi di Dieng di antaranya CO2, H2S, dan SO2.
Lebih lanjut, BPBD Jateng menyebut bahwa gas vulkanik atau gas beracun berupa karbon dioksida (CO2) dapat tersimpan pada permukaan bumi yang lebih dangkal dan terlepas ke permukaan seiring dengan peningkatan kegempaan.
Gas CO2 ini tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mudah terbakar atau bahkan dapat mematikan api.
Selain itu, gas CO2 memiliki berat jenis yang lebih tinggi dari udara sehingga akan selalu berada di bagian bawah dari lapisan udara dan akan berkumpul pada elevasi yang lebih rendah.
Diketahui konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) di Kawah Sinila Dieng pada tahun 1979 tercatat sebesar 200.000 ppm, sementara konsentrasi maksimum CO2 yang tidak membahayakan adalah sebesar 5.000 ppm.
Sumber:
batur.banjarnegarakab.go.id
ppid.jatengprov.go.id
banyumas.tribunnews.com
kompas.id
kompas.com (Penulis : Dandy Bayu Bramasta, Nur Fitriatus Shalihah, Editor : Sari Hardiyanto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.