Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Di Bawah Kepemimpinan Herman Deru, IPM Sumsel Meningkat Pesat Jadi 70,90 pada 2022

Kompas.com - 06/06/2023, 15:39 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Indeks pembangunan manusia (IPM) Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami peningkatan signifikan menjadi 70,90 pada 2022.

Peningkatan tersebut tak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Gubernur Sumsel Herman Deru dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel Mawardi Yahya dalam meningkatkan IPM dan menekan angka kemiskinan di Sumsel.

Dalam waktu 10 tahun terakhir sejak 2012 hingga 2022, angka IPM Sumsel terus tumbuh positif.

Puncaknya, angka IPM Sumsel pada 2019 menduduki kategori level tinggi, yakni 70,02. Sebelumnya, IPM Sumsel pada 2018 hanya sebesar 69,39.

Baca juga: Hirup Gas Beracun, Seorang Buruh Tewas Saat Bersihkan Sumur Warga di Lubuklinggau Sumsel

Meski IPM Sumsel pada 2020 sempat mengalami penurunan 0,01 menjadi 70,01, tetapi angka ini berhasil naik cukup signifikan menjadi 70,24 pada 2021 dan terus meningkat menjadi 70,90 pada 2022.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto mengatakan, IPM di Sumsel terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tercatat, IPM Sumsel sejak lima tahun terakhir telah masuk dalam klasifikasi yang cukup tinggi.

“Sejak lima tahun terakhir, IPM Sumsel ini justru melompat drastis. Dari yang dulu hanya di kriteria sedang, saat ini sudah pada level yang tinggi. Ini merupakan capaian yang sangat baik,” ujar Wahyu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (6/6/2023).

Dia menjelaskan, IPM Sumsel pada 2018 berada di angka 69,39. Namun IPM Sumsel saat ini sudah di angka 70,90.

Baca juga: Ini Kriteria Penilaian Utama Tiap Jalur PPDB Jabar 2023

Untuk kriteria, kata Wahyu, angka 60 sampai 70 merupakan level sedang. Angka 70 sampai 80 sudah di level tinggi dan 80 ke atas berada di level sangat tinggi.

“Kita lihat pada 2018, IPM Sumsel ini masih di kategori sedang dengan angka 69,39. Lalu di 2019, masuk dalam level tinggi dengan angka 70,02. Kemudian pada 2022 meningkat di angka 70,90,” jelasnya.

Menurut Wahyu, pergerakan IPM Sumsel selama lima tahun terakhir mengalami kenaikan signifikan kendati sempat mengalami hambatan akibat pandemi Covid-19.

“Semuanya mengalami hal yang sama dan sempat sedikit mengalami penurunan karena pandemi sehingga pendapatan perkapita mengalami kontraksi,” tuturnya.

Wahyu menjelaskan, upaya untuk meningkatkan IPM tidak serta merta bisa langsung dirasakan.

Baca juga: Evaluasi Kinerja Pembangunan Pemkab Sumedang, Bupati Dony: IPM Sumedang Peringkat Ketiga Se-Jabar

Ia mengungkapkan, berbagai upaya yang dilakukan sekarang belum bisa terlihat dampaknya saat ini. Dampak ini mungkin bisa dirasakan dalam lima tahun mendatang.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com