KOMPAS.com - Seorang pria perekam aksi mobil menabrak dua pelaku klitih di Magelang, Jawa Tengah, menyelamatkan seorang wanita yang akan dibegal.
Namanya Kholik Sugiarto, aksi heroik dia dan temannya saat itu mengendarai mobil melewati kawasan Metro Squer, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (6/3/2023).
Tidak hanya itu, Selebgram asal Semarang, YO (34) dilaporkan atas kasus arisan dan investasi bodong ke Polrestabes Semarang.
Dia membawa kamar uang anggotanya meencapai Rp 2,8 miliar, bahkan memakai identitas korban untuk berutang.
Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Kamis (9/3/2023):
Saat kejadian klitih terjadi, Kholik melihat dua pemuda mengacungkan celurit ke seorang ibu yang akan pergi ke pasar.
"Awalnya itu saya di dalam mobil bertiga dari arah Artos ke arah Jogja, mau pulang ke arah Blondo. Anak-anak itu (pelaku) juga dari arah yang sama," kata Kholik di Polresta Magelang sebagaimana dilansir dari Tribunnews.com, Senin (6/3/2023).
Dua pemuda itu mengejar seorang ibu yang sedang membawa motor sambil membawa keranjang besar di sekitar kawasan Japunan.
Namun ibu itu tidak mengetahui bahwa salah satu pemuda yang mengejarnya membawa sebilah celurit.
Kholik pun meneriaki ibu itu agar berbelok menuju pom bensin.
"Di situ saya menjerit 'Minggir, Bu, masuk pom bensin'. Ibunya belum sempat kena (celurit), di situ saya langsung mengejar pelaku," ujarnya.
Setelah ibu itu dipastikan selamat, Kholik bersama temannya kemudian mengejar dua pemuda itu dan menabraknya hingga para pelaku terjatuh.
Kholik pun merekam aksi pengejaran itu hingga videonya viral.
Winny Safitri menjadi korban dengan kerugian terbesar sebanyak Rp 384 juta.
Berikutnya korban kedua yang enggan disebut namanya Rp 350 juta, dan Arfi menanggung kerugian sekitar Rp 200 juta.
Tak sampai di situ, belakangan Winny mendapati identitas dirinya berupa foto SIM kendaraan diam-diam digunakan YO untuk meminjam uang ke beberapa anggota arisan.
“Pas kemarin ketemu sama temen-temen korban lainnya di Polres, ternyata SIM-ku dipakai buat minjem uang ke member lain, padahal aku enggak pernah ngasih SIM ke siapa-siapa, dan dia malah yang utang ke aku,” terang Winny saat ditemui di resto sate miliknya, Rabu (8/3/2023).
Menurut temuan Winny, YO mengaku meminjamkan uang untuk Winny yang sedang kesulitan kepada anggota lainnya.
Padahal Winny tak butuh uang dan justru YO yang berutang dengannya. Ia menduga hal serupa dilakukan YO berulang kali.
Menggunakan identitas kenalannya untuk meminjam uang ke orang lain. Sehingga terkumpul uang arisan, investasi, dan hutang dari sekitar 50 orang.
“Pas ketemu korban yang dari Cirebon, kita sama-sama bingung. Soalnya aku beneran enggak tahu apa-apa. Aku juga heran dia (YO) dapet foto SIM-ku dari mana,” tuturnya.
Baca juga: Pemulihan Kerusakan akibat Event Trail di Ranca Upas Diperkirakan Butuh Puluhan Tahun
Butuh waktu puluhan tahun untuk pemulihan kerusakan di Ranca Upas Bandung, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akibat aktivitas sepeda motor trail.
Lamanya waktu agar wilayah itu bisa seperti semula karena ada lapisan tanah yang hilang akibat terlindas sepeda motor dalam jumlah banyak.
“Untuk pemulihan itu membutuhkan waktu yang lama, kalau misalnya hitungannya bisa puluhan tahun, itu tidak hanya di kawasan rawa gunung tapi sampai ke dalam juga karena ada lapisan tanah yang hilang, kan itu ribuan motor,” kata Ketua Walhi Jawa Barat Meiki W Paendong dalam jumpa pers di Kota Bandung, Rabu (8/3/2023).
Agar ada informasi detail soal tingkat kerusakan yang ditimbulkan, Meiki mendorong ada audit lingkungan dari pemerintah.
Kendati demikian, dia menilai kerusakan yang sudah terjadi relatif parah. Pasalnya, rute yang dibuat masuk ke dalam satu ekosistem kawasan hutan heterogen.
“Ada berbagai macam pohon di Leuweung Tengah itu, kemudian ada kawasan landscape yang unik di situ juga mengalami kerusakan karena ribuan motor lalu-lalang di situ,” katanya.
Baca juga: Komunitas Offroad Larang Buat Jalur Baru dan Rusak Alam, Minta Panitia Acara di Ranca Upas Dihukum
Komunitas Offroad Bandung Selatan, Jawa Barat, sudah melarang anggotanya untuk membuka jalur baru, apalagi sampai merusak lingkungan.
Pernyataan itu disampaikan untuk merespons kerusakan kawasan Ranca Upas Bandung, Ciwidey, Kabupaten Bandung, akibat acara sepeda motor trail pada Minggu (5/3/2023).
Pembina Komunitas Offroad Bandung Selatan, Eyang Memet, menduga acara itu sampai merusak lingkungan karena panitia yang meninggalkan peserta.
"Ini terjadi karena panitia tidak berada di lokasi saat acara berlangsung. Maka proses hukum harus dilanjut, minimal ada efek jera, ada suatu pertanggungjawaban," sebut Memet saat dihubungi, Rabu (8/3/2023).
Bank Sulselbar Cabang Mamuju menyatakan tak akan mengganti dana tabungan sebesar Rp 1 miliar dari enam nasabah yang raib usai diduga ditilap mantan pegawainya berinisial H sejak tahun 2022 lalu.
Kepala Cabang Bank Sulselbar Mamuju Amri Mahmud mengatakan, bahwa penggantian tak bisa dilakukan pihaknya lantaran tabungan nasabah yang raib tersebut tidak tercatat di dalam sistem rekening bank.
Hal itu membuat pihaknya kesulitan mengganti mengingat tidak memiliki landasan hukum.
"Yang tidak tercatat kami tidak bisa identifikasi, nanti kami dikira membayar tanpa dasar, nanti bisa dinyatakan korupsi," ujar Amri, kepada Kompas.com melalui telepon, Kamis (9/3/2022).
Sumber: Kompas.com ( Penulis Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah, Kontributor Makassar, Himawan | Editor Ardi Priyatno Utomo, Farid Assifa, Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.