SEMARANG, KOMPAS.com - Bagi pecinta durian, pasti sudah tak asing dengan Durian Kholil yang berasal dari Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Durian legendaris itu sudah berjaya sejak 1997. Durian Kholil awalnya mempunyai nama Durian Emas karena warna kuning yang dominan.
Perubahan itu bermula saat durian tersebut mengikuti lomba di tingkat provinsi dan nasional.
Baca juga: Menikmati Durian Kholil, Raja Buah Asli Semarang yang Usianya Lebih dari Satu Abad
Pemilik durian tersebut, Kholil (57) mengaku sengaja mengganti nama durian agar mudah diingat ketika mengikuti lomba.
"Iya nama saya ganti biar tak lupa. Akhirnya nama Durian Emas saya ganti menjadi nama saya sendiri yaitu Durian Kholil," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (24/2/2023).
Pergantian nama menjadi Durian Kholil mempunyai berkah tersendiri. Pada tahun 2008 yang lalu, Durian Kholil pernah dinobatkan sebagai durian paling enak di Indonesia.
"Saat itu provinsi bawa durian saya lomba tingkat nasional, Alhamdulillah menang juara satu," kata Kholil mengenang masa lalu.
Baca juga: Mengenal Durian Bawor Banyumas, Rasa Manis Legit Berpadu Sedikit Pahit, Diburu Artis hingga Pejabat
Dia mengaku menekuni bisnis buah durian sudah turun-temurun. Jika dia hitung, keluarganya sudah menekuni bisnis durian lebih dari satu abad.
"Ini dari kakek saya saat di sini masih hutan sudah menekuni bisnis durian. Kalau dihitung bisa sampai satu abad. Tapi kalau saya mulai aktif jualan sendiri ya tadi 1997," paparnya.
Rata-rata Durian Kholil mempunyai berat 4,7 kilogram yang dijual mulai Rp 85.000 hingga Rp 100.000 per-kilogram. Dalam satu hari, durian miliknya bisa terjual ratusan kilogram.
"Ini saja saya setiap hari kirim ke Jakarta bisa 100 kilogram. Kalau hari libur bisa tambah banyak lagi dan belum terhitung yang beli di lokasi," kata dia bercerita.
Kini, Durian Kholil semakin dikenal oleh masyarakat. Penjualannya tak lagi hanya di lokasi, namun pembeli juga bisa memesan Durian Kholil secara online.
"Kalau yang jualan online anak saya, namanya Durian Kholil kalau di media online," ucap Kholil sambil memperlihatkan pesanan dari media sosial.
Pembeli Durian Kholil tidak lagi hanya di Kota Semarang, namun juga di beberapa daerah lain seperti Nganjuk, Batam dan Jakarta.
"Biasanya itu getok tular (dari omongan orang) teus merekomendasikan di sini. Lewat online juga kita semakin mudah," kata dia.
Kini Durian Kholil berangsur-angsur bangkit setelah tiga tahun dihajar pandemi Covid-19. Dia mengaku keuntungan penjualan saat pandemi berkurang hingga 40 persen.
"Di petani harga durian hanya Rp 9.000 karena pada tak bisa jual di luar," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.