BANYUMAS, KOMPAS.com - Polisi terus mendalami kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh seorang pria berinisial S (49), warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terhadap bocah lima tahun.
Kanit Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Banyumas, Ipda Metri Zul Utami mengungkapkan, korbannya diduga tidak hanya satu, melainkan hingga tiga anak.
Baca juga: Pria Paruh Baya di Banyumas Cabuli Balita Teman Anaknya Saat Main di Rumah
"Pada saat kami melakukan pemeriksaan, katanya masih ada dua lagi (korbannya)," kata Metri saat dihubungi wartawan, Jumat (24/2/2023).
Metri mengatakan, dua korban lainnya sampai saat ini belum membuat laporan resmi. Meski demikian, pihaknya telah berkomunikasi dengan kedua keluarga korban.
"Kami sudah mendatangi ke orangtuanya, tapi belum mau melapor," ujar Metri.
Menurut Metri, dua korban tambahan ini merupakan teman sepermainan korban pertama dan anak tersangka. Usianya diperkirakan tidak jauh berbeda dengan korban pertama yang berusia 5 tahun.
"Modusnya sama dengan korban yang pertama," kata Metri.
Diberitakan sebelumnya, S mencabuli bocah berusia 5 tahun saat sedang bermain bersama anaknya di rumah.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi menjelaskan, peristiwa dugaan pencabulan itu terjadi di rumah tersangka pada tahun 2022 lalu.
"Jadi modusnya, saat itu korban sedang bermain di rumah pelaku, kemudian korban dipanggil oleh pelaku dan diajak masuk ke dalam kamar," kata Agus kepada wartawan, Jumat (24/2/2023).
Baca juga: Diduga Cabuli Santrinya Sejak Tahun 2018, Guru Ngaji di Gunungkidul Dilaporkan ke Polisi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.