KLATEN, KOMPAS.com - Seorang guru mengaji di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berinisial IP dilaporkan ke polisi karena diduga telah melakukan pencabulan terhadap santrinya, TU, warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng).
Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Klaten Iptu Umar Mustofa mengatakan, dugaan pencabulan terungkap ketika IP bersama dua temannya mengantar pulang TU ke rumah, Sabtu (14/1/2023) pukul 11.30 WIB.
Korban dalam keadaan linglung saat dibawa pulang oleh IP bersama kedua temannya. Korban juga sering mengamuk, ingin bunuh diri, dan ingin membakar rumah.
Baca juga: Residivis Pencabulan Berulah, 2 Remaja di Bangka Diperkosa dengan Modus Rukiah
Keluarga korban membawa TU ke Polres Klaten untuk membuat laporan polisi. Sebab, kondisi korban yang tidak bisa diajak bicara disarankan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Klaten.
Selang sehari kemudian, korban dipindahkan ke RSUP dr Soeradji Tirtonagoro Klaten. Korban dirawat di rumah sakit milik Provinsi Jawa Tengah (Jateng) selama tiga hari.
"Ketika ditanya orangtuanya, korban mengaku sudah disetubuhi IP sejak akhir tahun 2018 yang kemudian berlanjut sampai dengan tahun 2022," kata Umar saat dikonfirmasi, Jumat (24/2/2023).
Menurut dia, korban diduga dicabuli IP ketika itu masih berusia 16 tahun. Sekarang TU sudah berusia 20 tahun.
Dugaan pencabulan terjadi bermula korban dititipkan orangtuanya yang sudah bercerai di rumah kakeknya di Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Orangtua korban juga mengikutsertakan TU dalam TPA (taman pendidian Al Quran) di wilayah tersebut, di mana IP sebagai guru mengaji di TPA tersebut.
"Modusnya bujuk rayu. Katanya mau dinikahin," terang Umar.
Lebih jauh, Umar menyampaikan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi terkait dugaan pencabulan tersebut. Polisi juga masih mengumpulkan bukti-bukti pendukung guna menangkap terduga pelaku dalam tindak pidana pencabulan.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan saksi dan mengumpulkan barang bukti," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.