BANYUMAS, KOMPAS.com - Bhineka bawor, demikian nama varietas durian yang berasal dari Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Desa ini berjarak sekitar 25 kilometer arah tenggara pusat Kota Purwokerto atau memerlukan waktu sekitar 45 menit dengan kendaraan bermotor.
Durian ini merupakan hasil persilangan berbagai verietas yang dilakukan oleh warga Desa Alasmalang bernama Sarno. Ada durian montong, musang king, kuningmas, dan lainnya hingga tujuh varietas.
Baca juga: Durian Kaligesing Purworejo, Rasanya Manis Pahit, Diburu Pembeli hingga Yogyakarta
Sarno menceritakan, tanaman durian bhineka bawor atau biasa dikenal durian bawor sebenarnya mulai dikembangkan pada 1996 silam.
Namun baru diberi nama durian bhineka bawor pada tahun 2000-an setelah mulai dikenal masyarakat. Nama tersebut diambil untuk menunjukkan daerah asal durian.
"Bhineka ini untuk menunjukkan nasionalisme sebagai bangsa Indonesia. Sedangkan bawor merupakan nama tokoh pewayangan khas Banyumas," turur Sarno, Kamis (23/2/2023).
Sarno mengatakan, bawor juga merupakan akronim 'serba dikewor-kewor' atau dalam bahasa Indonesia berarti dicampur-campur. Ya, durian bawor memang campuran dari berbagai varietas.
Durian bawor memiliki rasa yang manis, legit, berpadu dengan sedikit rasa pahit. Durian bawor memiliki ukuran besar, dengan kulit tipis, buah tebal, biji kecil, dan daging buah yang tebal.
Sarno mengatakan, durian bawor memiliki bobot antara 3 hingga 10 kilogram. Bahkan, pernah ada durian bawor raksasa dengan berat hingga lebih dari 15 kilogram.
Baca juga: Mengenal Durian Lato-lato, Durian Mini Asli Lereng Gunung Semeru
Harga durian ini, kata Sarno, terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dahulu dijual seharga Rp 50.000 per kilogram, kini harganya mencapai Rp 110.000 per kilogram.
"Per biji sekarang harganya antara Rp 500.000 sampai Rp 1 juta. Ada juga yang lebih dari Rp 1 juta, waktu itu yang beli orang Surabaya sebanyak tiga biji," kata pria yang berprofesi sebagai guru SD ini.
Durian bawor memang banyak diburu warga dari berbagai kota di Indonsia. Bahkan, tidak sedikit pejabat hingga kalangan artis yang datang jauh-jauh ke tempatnya untuk menikmati durian bawor.
"Pejabat tinggi, jenderal, gubernur, bupati, anggota DPR, pernah ke sini. Menteri Tenaga Kerja Erman Soeparno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pernah ke sini, artis Ari Wibowo juga pernah, ada banyak lagi yang lain," ujar Sarno.
Selain itu, kata Sarno, banyak juga orang luar negeri yang bertandang ke rumahnya untuk mengobati rasa penasarannya.
"Banyak yang datang ke sini dari Australia, Amerika, Ukraina, Malaysia, Thailand, hanya untuk menikmati durian," ungkap Sarno.
Baca juga: Kulon Progo Masuki Puncak Panen Raya, Durian Menoreh Kuning Jadi Andalan