KOMPAS.com - Richard Eliezer atau Bharada E diputuskan tidak dipecat dari kepolisian.
Keputusan tersebut diumumkan dalam sidang kode etik pada Rabu (22/2/2023).
Namun, keputusan yang diambil pimpinan sidang etik itu membuat Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, kecewa.
Berita lainnya, arca Batara Guru di Candi Ganter, Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), dicuri pada Senin (20/2/2023).
Ternyata, ini bukan kali pertama arca kuno dan sakral itu dicuri.
Arca tersebut sudah beberapa kali dicuri, tetapi selalu dikembalikan oleh pelaku.
Berikut berita-berita di Kompas.com yang menjadi sorotan pembaca pada Kamis (23/2/2023).
Kekecewaan tampak pada Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, terkait tak dipecatnya Richard Eliezer dari kepolisian.
Samuel mengatakan, dirinya dan keluarga mendukung Richard menjadi justice collaborator. Namun, Samuel merasa kecewa saat terdakwa kasus pembunuhan anaknya itu tak dipecat.
"Dia (Bharada E) kami dukung karena sebagai justice collaborator. Kami ingin kasus pembunuhan anak kami terungkap. Kami dukung LPSK melindunginya supaya kasus terungkap, bukan dukung diterima lagi sebagai anggota Polri," ujarnya, Rabu.
Perasaan kecewa itu muncul ketika Samuel mengingat bahwa Eliezer turut menembak Yosua.
"Anak saya ditembak oleh dia. Bilang alasan diperintah. Jika diperintah, sebagai manusia dia tahu mana baik, mana buruknya, apalagi dia bukan robot. Kecuali robot, bisa disuruh-suruh apa pun oleh operatornya. Sudah menembak, diterima lagi jadi Polri. Kami kecewa," ucapnya.
Baca selengkapnya: Ayah Brigadir J Kecewa Richard Eliezer Tak Dipecat: Sudah Tembak Anak Saya, Diterima Lagi Jadi Polisi
Arca Batara Guru yang berada di Candi Ganter, Kabupaten Malang, Jatim, dicuri pada Senin.
Kepala Desa Tulungrejo Ngantang Muliadi menuturkan, kejadian ini bukanlah yang pertama. Arca peninggalan Kerajaan Singasari itu pernah dua kali hilang, tapi selalu dikembalikan lagi oleh pelaku.
“Sudah tiga kali ini diambil orang. Pertama sekitar tahun 1990, kemudian tahun 2006 dan sekarang. Tapi selalu dikembalikan, soalnya yang terjadi orang tersebut dan keluarganya menemui celaka,” ungkapnya.
Oleh karena itu, di pencurian ketiga ini, Muliadi meminta pelaku untuk segera mengembalikan arca tersebut sebelum didatangi musibah.
“Dulu yang pernah nyuri itu mengembalikan arcanya. Mungkin selain kepergok warga juga setelah dapat kejadian aneh. Rata-rata kalau yang ngambil memang pasti celaka karena memang itu keramat," tuturnya.
Baca selengkapnya: 2 Kali Hilang Dicuri, Arca Batara Guru Selalu Dikembalikan Pelaku, Kades: Itu Memang Keramat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.