Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kecelakaan Helikopter di Indonesia, Salah Satunya Menewaskan 13 Prajurit TNI

Kompas.com - 20/02/2023, 16:37 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

3. Helikopter TNI jatuh di Malinau

Tiga orang meninggal dunia dalam jatuhnya helikopter Bell 412 milik TNI Angkatan Darat (AD) di wilayah Malinau, Kalimantan Utara, pada 24 November 2016.

Ketiga korban jiwa dalam kejadian ini adalah Lettu Cpn Ginas Sasmita Aji, Sertu Bayu Sadeli Putra, dan Praka Suyanto. Dua pilot helikopter tersebut, Lettu CPN Abdi Darmain dan Lettu Cpn Yohanes Syahputra, ditemukan selamat.

Hanya saja, Yohanes ditemukan pada Kamis (8/12/2016) atau dua pekan usai helikopter tersebut jatuh. Yohanes ditemukan dalam kondisi luka-luka di bagian tangan, pinggang, dan kaki. Ia tampak lemas karena kurang makan selama beberapa hari.

"Alhamdulillah, kita bersyukur atas karunia Tuhan, hari ini 8 Desember 2016 sekitar pukul 15.20 Wita, telah ditemukan salah satu penumpang Heli Bell 412 EP No Reg 5166 yang jatuh di sekitar kawasan Malinau, Lettu Cpn Yohanes Syahputra," ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) kala itu, Brigjen Sabrar Fadhilah.

Sebelum hilang kontak di sekitar wilayah pegunungan di Malinau, helikopter itu sedang dalam misi membawa logistik untuk personel TNI yang sedang menjaga perbatasan negara. Helikopter yang membawa lima orang tersebut terbang dari Kota Tarakan dan hendak menuju Long Bawan, Nunukan.

Baca juga: Hilang 2 Pekan, Pilot Helikopter TNI yang Jatuh di Malinau Ditemukan Selamat

4. Helikopter TNI jatuh di Poso, 13 prajurit meninggal

Pemakaman jenazah korban jatuhnya helikopter Bell 412 EP milik TNI Angkatan Darat di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (22/3/2016).KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Pemakaman jenazah korban jatuhnya helikopter Bell 412 EP milik TNI Angkatan Darat di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Tragedi jatuhnya helikopter milik TNI AD yang menewaskan 13 prajurit terjadi perkebunan cokelat di Dusun Patibarajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisi, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3/2016).

Seluruh prajurit yang gugur tersebut bertugas dalam Operasi Tinombala, yang merupakan operasi gabungan TNI-Polri untuk memburu kelompok teroris Poso pimpinan Santoso.

Salah saksi mata menjelaskan, warga melihat helikopter Bell 412 EP itu berputar-putar sebelum jatuh.

Baca juga: Warga Lihat Helikopter Berputar-putar Sebelum Jatuh dan Terbakar

"Banyak warga yang melihat helikopter sempat berputar-putar sebelum jatuh dan terbakar. Saat itu menjelang azan maghrib," tuturnya.

Kapuspen TNI waktu itu, Mayjen TNI Tatang Sulaiman, menerangkan, jatuhnya helikopter tersebut diduga dipicu cuaca. Helikopter itu mengalami kecelakaan setelah terbang 35 menit dari waktu mengudara sekitar pukul 17.20 Wita.

"Penyebab kecelakaan sementara diduga karena faktor cuaca. Cuaca di sana mendekati pendaratan di stadiun sepakbola di Poso itu dalam keadaan hujan," jelasnya, Minggu (20/3/2016).

Baca juga: Megenang Tragedi Jatuhnya Helikopter di Poso, 13 Prajurit Gugur Saat Bertugas Menumpas Teroris Santoso

5. Helikopter jatuh di Sumbawa

Ilustrasi jenazah. SHUTTERSTOCK/Skyward Kick Productions Ilustrasi jenazah.

Helikopter Bell 412 jatuh di kawasan pegunungan di Desa Kemilas, Kecamatan Ropang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Minggu (25/9/2011). Peristiwa ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Dikutip dari Antara, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1607/Sumbawa saat itu, Letkol Inf A Eko Mulyadi, mengungkapkan, kedua korban jiwa merupakan pilot dan kopilot, yakni Agus Khaerudin sebagai kapten dan Ari Palimpung selaku loadmaster.

Helikopter yang mengalami musibah tersebut merupakan milik perusahaan penerbangan PT Airfast Indonesia yang disewa PT Newmont Nusa Tenggara. Helikopter itu mengangkut tiga orang, yakni pilot, kopilot, dan karyawan.

Mulanya, helikopter tersebut terbang mengangkut material. Helikopter terbang dari camp Elang menuju camp Newmont di Lamurung, Kecamatan Ropang.

Petugas di area pendaratan helikopter melaporkan kontak terakhir terjadi sekitar pukul 13.42 Wita.

Baca juga: Dievakuasi, Kapolda Jambi dan Rombongan Akan Ditarik dengan Alat Khusus ke Helikopter Tim SAR

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jambi, Suwandi; Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra; Kristian Erdianto; Robertus Belarminus | Editor: David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Candra Setia Budi, Laksono Hari Wiwoho, Caroline Damanik, Sandro Gatra), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com