KOMPAS.com - Proses evakuasi para penumpang helikopter yang mendarat darurat di Bukit Tamia, Muara Emat, Kerinci, Jambi dilakukan melalui jalur udara pada Senin (20/2/2023).
Penumpang yang terdiri dari Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono beserta rombongan itu harus diangkat menggunakan hoist atau alat untuk naik-turun dari helikopter.
Dalam proses evakuasi tersebut, istri Kapolda Jambi Rena Rusdi Hartono juga ikut turun ke lokasi untuk melihat kondisi suaminya tersebut.
Humas Basarnas Lutfy Mulyawan mengirimkan video detik-detik tim SAR udara turun ke lokasi.
Tampak beberapa tim penyelamat turun secara perlahan dari helikopter di tengah hutan yang lebat.
“Tim udara ada yang sudah dropping (turun) ke sekitar lokasi melakukan pembersihan tempat untuk persiapan evakuasi menggunakan helikopter nantinya,” kata Lutfy, melalui pesan WhatsApp.
“Ada tim dokes (dokter) juga,” katanya.
Kepala Basarnas Kerinci Bambang mengatakan, istri Kapolda Jambi Rena Rusdi Hartono, juga ikut ke lokasi.
"Ibu Kapolda sudah berhasil turun ke lokasi untuk melihat langsung kondisi suaminya," kata Bambang melalui sambungan telepon, Senin.
Evakuasi pun dilakukan dengan sangat hati-hati dan membutuhkan waktu lama, mengingat kondisi luka yang menimpa Kapolda Jambi dan penumpang lainnya.
"Kalau teknis evakuasi dan penumpang yang terlebih dahulu diangkat ke helikopter, kami belum tahu. Semua direncanakan dari Jambi," ujar dia.
Dalam insiden tersebut, delapan penumpang berhasil selamat setelah semalaman berada di tengah hutan.
Namun, sejumlah penumpang mengalami luka, termasuk Kapolda Jambi yang mengalami patah tangan.
Mereka sudah mendapatkan penanganan medis pertama.
"Kondisi saat ini masih stabil. Pendarahan tidak terlalu, nyeri dan ada cidera yang belum bisa kita pastikan. Sudah tidak ada lagi di dalam heli. Nanti kita update lagi," ujar Karo Ops Polda Jambi, Kombes Feri Handoko Soenarso, di Jambi, Senin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.