Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Warga Tidak Terprovokasi, Wali Kota Tual: Masalah Ini Murni Kriminal, Bukan SARA...

Kompas.com - 02/02/2023, 19:09 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Wali Kota Tual Adam Rahayaan mengimbau seluruh warga Kei, khususnya warga di Kota Tual, untuk tidak mudah terprovokasi dengan berbagai isu terkait bentrokan yang terjadi beberapa hari terakhir.

Adam menegaskan, bentrokan itu terjadi akibat masalah kriminal, bukan masalah suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca juga: Sejumlah Warga Tual Mengungsi akibat Bentrokan, Wali Kota: Kita Kasih Makan dan Pemahaman

“Pertama bahwa masalah ini adalah murni kriminal dan bukan masalah SARA, juga bukan antarkelompok, jadi kepada semua orang Kei yang ada di sini (Tual) maupun di tanah rantau agar bisa menahan diri,” imbau Adam kepada Kompas.com, Kamis (2/2/20223).

Adam mengakui banyak isu terkait bentrokan yang tak bisa dipertanggungjawabkan beredar di media sosial. Salah satunya, isu pembakaran rumah ibadah di Kota Tual.

Adam meminta warga Kei yang berada di Kota Tual dan perantauan bisa mencerna informasi dengan bijak. Warga dianjurkan mengonfirmasi isu di media sosial kepada Pemerintah Kota Tual.

“Kalau ada berita-berita yang sifatnya meprovokasi agar sebaiknya tanyakan kepada kita yang ada di Tual, misalnya ada informasi mushala dibakar tadi, itu tidak benar, bisa ditanyakan agar kita bisa memberikan pemahaman,” katanya.

Adam menegaskan, bentrokan di Kota Tual terjadi akibat masalah antarwarga, tak ada hubungan dengan agama.

“Sebenarnya ini murni kriminal bukan masalah SARA ini hanya dua orang punya masalah, masalah orang per orang, lalu keluarga ikut campur lalu beberapa hari ini kita berusaha untuk tenangkan, tadi juga sudah ada personel TNI datang dari Ambon. Mudah-mudahan besok juga sudah aman lah,” ungkapnya.

Terkait bentrokan di wilayah itu, ia berharap agar media bisa memberikan informasi yang menyejukkan sehingga warga tidak terpancing.

“Kepada teman-teman media kami juga mohon untuk membantu memberitakan informasi yang menyejukan agar situasinya tidak panas,” katanya.

Sebelumnya, dua kelompok warga di Kota Tual, Maluku, terlibat bentrok pada Selasa (31/1/2023) malam hingga Rabu (1/2/2023) pagi.

Bentrokan itu pecah setelah seorang warga berinisial SB (59), terkena anak panah di bagian kepala saat duduk di pangkalan ojek yang tak jauh dari Kantor Wali Kota Tual pada pukul 22.00 WIT.

Baca juga: Perekonomian Lumpuh akibat Bentrok, Wali Kota Tual: Saya Sudah Perintahkan Pasar Dibuka Lagi

SB diduga dipanah pelaku yang berboncengan sepeda motor yang melintas di lokasi kejadian. Teman-teman korban sempat mengejar terduga pelaku, tetapi motor itu lolos.

Akibat kejadian itu, kerabat korban yang marah langsung melakukan penyerangan ke salah satu kelompok warga hingga bentrokan pecah. Bentrokan itu menyebabkan 33 orang terluka dan sejumlah rumah dibakar massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com