AMBON, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kota Tual, Maluku, memilih mengungsi karena khawatir bentrokan kembali terjadi di wilayah itu.
Para pengungsi itu tak hanya warga yang rumahnya terbakar saat bentrokan, tetapi masyarakat yang khawatir dengan situasi keamanan.
Baca juga: Cegah Bentrok Meluas, Ratusan Aparat TNI-Polri Dikerahkan ke Kota Tual
Wali Kota Tual Adam Rahayaan mengakui sejumlah warga mengungsi akibat bentrokan yang terjadi beberapa hari terakhir.
“Sama dengan warga yang mengungsi ini mereka lari saja karena rumahnya utuh, tapi untuk sementara semua yang mengungsi termasuk yang rumahnya terbakar, kita kasih makan, sambil kasih pemahaman kepada mereka,” kata Adam kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis (2/2/2023).
Sejumlah warga mengungsi ke beberapa lokasi, seperti Pangkalan TNI AL, rumah ibadah, dan wilayah Desa Taar di Kota Tual.
“Lokasi pengungsian warga itu ada di Angkatan Laut, kemudian di rumah ibadah ada juga ke Taar itu warga yang rumahnya terbakar,” katanya.
Adam pengungsi yang rumahnya tak terbakar merasa khawatir dan trauma akibat bentrokan itu. Warga yang mengungsi itu, kata dia, berasal dari satu kawasan.
Adam menyebutkan, lokasi bentrokan itu terletak di satu titik. Bentrokan tidak tersebar di seluruh wilayah Kota Tual.
“Itu hanya kelompok tertentu saja, sedangkan di kawasan lain seperti Mangon Yarler dan lainnya itu situasinya seperti biasa saja,” ungkapnya.
Ia berharap supaya kondisi segera normal kembali agar warga yang mengungsi dapat kembali lagi ke rumah masing-masing.
“Kita berdoa dan berharap semoga satu dua hari ini sudah aman sehingga mereka sudah bisa pulang lagi ke rumah,” kata Adam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.