SEMARANG, KOMPAS.com - Pekan lalu, Rabu (11/1/2023) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng melakukan sidak tambang pasir di Magelang yang telah merambat sampai Taman Nasional Gunung Merapi.
Mendapati temuan itu, Kepala ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko memanggil para penambang ilegal yang terlibat untuk diperiksa di kantornya.
“(Hasil sidak di Magelang) besok pagi mulai diinterogasi,” tutur Sujarwanto, saat diwawancarai Kompas.com, Senin (16/1/2023).
Pihaknya mengatakan, akan terus melakukan pembinaan terkait penambangan agar rakyat memahami tahapan dan prosedur yang harus dilewati untuk mengurus izin tambang.
Baca juga: Cerita Mahasiswa Asal Bekasi Tersesat 2 Hari di Gunung Merapi gara-gara Ikuti Burung
Sehingga tambang menjadi baik dan tertib.
“Ya, Balai Taman Nasional Gunung Merapi kita harapkan bertindak tegas sih. Kalau itu wilayah konservasi menurut Perpres yang mengatur tentang di taman nasional, ya harusnya ditegakkan,” ujar dia.
Ia menambahkan semua pihak bisa menutup karena itu perintah negara.
Akan tetapi, terdapat penanggung gugat utama, yakni Balai TNGM. Ia meminta pihak lainnya turut mendukung karena itu untuk kemaslahatan umat.
“Tapi, kalau memang dalam konteks pembinaan tidak bisa menuju ke sana, ya kalau mereka harus berhadapan dengan hukum, ya itu risiko mereka ya. Dan pasti kami tidak akan menghukum rakyat, tapi kami ingin fasilitasi menuju baik,” terang dia.
Maka pada kesempatan pembinaan, pihaknya sekaligus mengumpulkan informasi dari mereka dan meminta komitmennya untuk menuju baik.
Mulai dari segi praktik penambangan, administrasi perizinan, arah perencananan operasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.