Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Sidak Tambang Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi, Pelaku Bakal Diinterogasi ESDM Jateng

Kompas.com - 16/01/2023, 17:48 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pekan lalu, Rabu (11/1/2023) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng melakukan sidak tambang pasir di Magelang yang telah merambat sampai Taman Nasional Gunung Merapi.

Mendapati temuan itu, Kepala ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko memanggil para penambang ilegal yang terlibat untuk diperiksa di kantornya.

“(Hasil sidak di Magelang) besok pagi mulai diinterogasi,” tutur Sujarwanto, saat diwawancarai Kompas.com, Senin (16/1/2023).

Pihaknya mengatakan, akan terus melakukan pembinaan terkait penambangan agar rakyat memahami tahapan dan prosedur yang harus dilewati untuk mengurus izin tambang.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Asal Bekasi Tersesat 2 Hari di Gunung Merapi gara-gara Ikuti Burung

Sehingga tambang menjadi baik dan tertib.

“Ya, Balai Taman Nasional Gunung Merapi kita harapkan bertindak tegas sih. Kalau itu wilayah konservasi menurut Perpres yang mengatur tentang di taman nasional, ya harusnya ditegakkan,” ujar dia.

Ia menambahkan semua pihak bisa menutup karena itu perintah negara.

Akan tetapi, terdapat penanggung gugat utama, yakni Balai TNGM. Ia meminta pihak lainnya turut mendukung karena itu untuk kemaslahatan umat.

“Tapi, kalau memang dalam konteks pembinaan tidak bisa menuju ke sana, ya kalau mereka harus berhadapan dengan hukum, ya itu risiko mereka ya. Dan pasti kami tidak akan menghukum rakyat, tapi kami ingin fasilitasi menuju baik,” terang dia.

Maka pada kesempatan pembinaan, pihaknya sekaligus mengumpulkan informasi dari mereka dan meminta komitmennya untuk menuju baik.

Mulai dari segi praktik penambangan, administrasi perizinan, arah perencananan operasi.

 

Lalu dari aspek pemanfaatan dan pelestarian lingkungan termasuk keberlanjutan dari sumber daya itu.

Sujarwanto mengimbau agar masyarakat menghentikan pikiran-pikiran eksploitatif terhadap alam dengan caranya masing-masing.

“Berpikirlah kita punya sumber daya untuk kemajuan bangsa negara tidak untuk hari ini saja, tapi juga masa yang akan datang. Hentikanlah napsu-napsu kekinian yang hanya pengen kaya sesaat, dapat uang sesaat,” ujar dia.

Baca juga: Seorang Pria Tinggalkan Motor dan Berjalan Naik Jalur Labuhan Merapi, Ditemukan 2 Hari Kemudian

Saat ini, lanjut dia, terdapat sekitar 900 yang masih memproses izin dari berbagai tahapan. Namun, yang sudah bisa melakukan operasional pertambangan itu ada 412 izin.

“Kalau yang lainnya sedang proses tahapan mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) terus mengurus eksplorasi. Nah, atau yang sedang memegang Surat Izin Penambangan Batuan (SIPB) dia sedang membuat perencanaan tambang dan juga persetujuan lingkungan,” terang dia.

Pihaknya mengaku masih melangsungkan sidak dan terus bergerak ke berbagai daerah. Termasuk di Wonosobo, Purbalingga, Batang, dan kabupaten/kota lainnya.

“Kami akan rapatkan bagaiamana meningkatkan pembinaan dan pengawasan, dan juga pengendalian dari berbagai unsur kami sih mohonkan para pemimpin sebagai dewan penasehat, kami-kami ini menjadi operatornya pelaksananya,” pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Paksa Perempuan yang Baru Dikenal Pegang Kemaluannya, Pria di Banjarmasin Ditangkap

Paksa Perempuan yang Baru Dikenal Pegang Kemaluannya, Pria di Banjarmasin Ditangkap

Regional
Siswa yang Bacok Guru di Demak Mengaku Salah, Sering Bolos karena Jualan Nasi Goreng Saat Malam Hari

Siswa yang Bacok Guru di Demak Mengaku Salah, Sering Bolos karena Jualan Nasi Goreng Saat Malam Hari

Regional
[POPULER REGIONAL] Jualan di 'Social Commerce' Resmi Dilarang | Kisah Pilu Kematian Ibu dan Anak di Kediri

[POPULER REGIONAL] Jualan di "Social Commerce" Resmi Dilarang | Kisah Pilu Kematian Ibu dan Anak di Kediri

Regional
Taman Balekambang Dikembalikan sebagai 'Kebon Rojo', Gibran Harap Bisa Dibuka untuk Umum Akhir Tahun Ini

Taman Balekambang Dikembalikan sebagai "Kebon Rojo", Gibran Harap Bisa Dibuka untuk Umum Akhir Tahun Ini

Regional
Pelanggaran Netralitas di Jateng Ranking ke-6 Saat Pilkada 2020, ASN Diminta Bijak Bermedsos

Pelanggaran Netralitas di Jateng Ranking ke-6 Saat Pilkada 2020, ASN Diminta Bijak Bermedsos

Regional
40 Pelajar Provokasi Siswa Sekolah Lain dengan Geber Motor, 3 Orang Ditangkap

40 Pelajar Provokasi Siswa Sekolah Lain dengan Geber Motor, 3 Orang Ditangkap

Regional
8 Tarian Bengkulu, Salah Satunya Tari Andun

8 Tarian Bengkulu, Salah Satunya Tari Andun

Regional
Mobil Rombongan Gubernur Riau Kecelakaan, Satu Orang Meninggal

Mobil Rombongan Gubernur Riau Kecelakaan, Satu Orang Meninggal

Regional
Bobol Dana Nasabah Rp 8,5 Miliar, Eks Pejabat Bank Himbara Dituntut 10 Tahun Penjara

Bobol Dana Nasabah Rp 8,5 Miliar, Eks Pejabat Bank Himbara Dituntut 10 Tahun Penjara

Regional
Kecewa Pelantikan Lurah, Ketua RT dan RW di Bima Segel Kelurahan

Kecewa Pelantikan Lurah, Ketua RT dan RW di Bima Segel Kelurahan

Regional
Massa Desak Wali Kota Siantar Selesaikan Konflik Petani dengan PTPN III

Massa Desak Wali Kota Siantar Selesaikan Konflik Petani dengan PTPN III

Regional
Truk Pengangkut Batu Bara Terguling di Tol Balikpapan-Samarinda, Muatannya Berserakan di Jalanan

Truk Pengangkut Batu Bara Terguling di Tol Balikpapan-Samarinda, Muatannya Berserakan di Jalanan

Regional
Pembunuh Pasutri di Kubu Raya Ditangkap, Ternyata Residivis dan Tetangga Korban

Pembunuh Pasutri di Kubu Raya Ditangkap, Ternyata Residivis dan Tetangga Korban

Regional
Jatim Borong 4 Penghargaan Peternakan, Khofifah: Semoga Peternakan Jatim Makin unggul

Jatim Borong 4 Penghargaan Peternakan, Khofifah: Semoga Peternakan Jatim Makin unggul

Regional
Bocah di Lombok Tengah Meninggal Usai Digigit Anjing Liar

Bocah di Lombok Tengah Meninggal Usai Digigit Anjing Liar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com