Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai PHK di Banten, Gubernur Maklumi Keputusan Perusahaan, DPRD Panggil Disnakertrans

Kompas.com - 13/01/2023, 13:58 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Badai PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang "menerjang" ribuan buruh di Provinsi Banten menjadi sorotan publik, termasuk Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten.

Sebelumnya, dua pabrik sepatu di Kabupaten Serang, Banten, telah mengeluarkan surat agar para karyawannya mengundurkan diri secara sukarela.

Adapun kedua pabrik sepatu itu adalah PT Nikomas Gemilang dan PT Parkland World Indonesia (PWI).

Menyikapi kondisi tersebut, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten, Yeremia Mendrofa mengaku, pihaknya telah mengagendakan rapat bersama Disnakertrans Provinsi Banten.

Baca juga: Masuk 5 Daerah Inflasi Terendah Se-Indonesia, Ini Cara Pemprov Banten Kendalikan Inflasi

"Hari Selasa (17/1/2023) saya sudah jadwalkan untuk rapat dengan Dinas Tenaga Kerja, baik berkaitan dengan isu terkini dan juga berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan yang lainnya," kata Yeremia kepada TribunBanten.com, Kamis (12/1/2023), dikutip Kompas.com pada Jumat (13/1/2023).

Dia mengatakan, DPRD harus proaktif dalam merespons setiap informasi atau laporan dari masyarakat.

"Dan pemerintah yang merupakan pelayan masyarakat, yang berorientasi melayani masyarakat," ujar Yeremia.

"Tentu semua informasi ini harus diklarifikasi dan harus ditindaklanjuti," tandasnya.

Baca juga: Rugikan Negara Rp 186,5 Miliar, 2 Terdakwa Korupsi Kredit Bank Banten Dituntut 15 dan 18 Tahun Penjara

Tanggapan Gubernur Banten

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, pihaknya memaklumi keputusan perusahaan yang meminta pekerjanya mengundurkan diri.

"Itu bagian dari suatu keadaan global. Saya berkomunikasi dengan berbagai lembaga usaha, ini pendekatannya baik saya lihat, bentuknya tawaran dan humanis. Ini suatu keadaan yang terjadi memang secara global, tidak hanya di Banten," ucap Muktabar, sebagaimana diberitakan regional.kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Dia menjelaskan, pihaknya pun kini telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pengangguran.

Akan tetapi, Muktabar berharap, para pekerja itu dapat kembali bekerja di perusahaan lain agar tidak berpengaruh terhadap perekonomian Banten.

Baca juga: Pj Gubernur Banten Maklumi Pabrik Sepatu di Serang Minta 1.600 Pekerja Mundur

"Tentu (memberikan pelatihan), kita pendekatannya komprehensif integral, stackholeder terkait juga, kita selalu berupaya komunikasikan agar bisa melakukan secara terurai berbagai spek yang memungkin (pekerja) itu terserap kembali, terdistribusi dengan baik," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Banten

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com